Mataram (NTBSatu) – Gempa bumi Magnitudo 5.8 yang mengguncang wilayah Kabupaten dan Kota Bima pada Minggu, 2 April 2023 pukul 16.40.57 Wita dipastikan tidak berpotensi tsunami.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Ardhianto Septiadhi, S.Si.
Hingga pukul 16.55 Wita, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan sebanyak satu kali.
Gempa bumi yang berlokasi di laut pada jarak 67 kilometer arah Timur Laut Kota Bima itu terasa di daerah Bima dengan getaran yang nyata, seperti ada truk yang berlalu.
Kemudian di Dompu, Sumbawa, Sumbawa Barat, Gowa, hingga Makassar, getaran terasanya nyata di dalam rumah.
Sedangkan di Mataram dan Labuhan Bajo, getaran gempa dengan kedalaman 30 kilometer itu hanya dirasakan sebagian orang.
Karena itu, masyarakat diimbau tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain itu, agar menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” imbuhnya.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kata Ardianto, gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi dangkal, akibat adanya aktivitas Sesar Naik Busur Belakang Flores (Flores Back Arc Thrust).
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike-slip),” ucapnya.(RZK)
Lihat juga:
- HKB 2025 di NTB: BNPB Tebar Ribuan Bibit Pohon, Mitigasi Bahaya Tsunami Kota Mataram
- Prediksi Ilmiah Final El Clasico Copa Del Rey 2025, Benarkah Barca Lebih Unggul?
- Ahsanul Khalik: Mengabdi dengan Hati, Memimpin dengan Solusi
- Sosok Mantan Panglima TNI Try Sutrisno Pengusul Wapres Gibran Diganti
- Mutasi Pejabat Ditunda, Komunikasi Elite Pemprov NTB Dipertanyakan