Mataram (NTBSatu) – Mataram terpilih sebagai salah satu dari tiga kota di Indonesia, menjadi percontohan proyek strategis pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal.
Anggarannya sebesar Rp1,3 triliun dari Asian Development Bank (ADB) melalui Pemerintah Pusat.
Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana menyambut proyek IPAL Komunal dengan optimisme tinggi. Menurutnya, ini adalah anugerah besar bagi Ibukota Provinsi NTB tersebut.
“Hanya ada tiga kota yang dipilih di Indonesia dan kita salah satunya. Kita harus bersyukur dan siap memanfaatkannya sebaik mungkin,” ujarnya, Kamis, 10 April 2025.
Lebih lanjut, Mohan mengatakan, proyek ini akan menjadi titik awal dari transformasi besar-besaran di berbagai sektor infrastruktur kota.
“Tahun 2026 akan menjadi momentum penting. Akan ada penataan infrastruktur dan peningkatan sarana prasarana secara masif di Kota Mataram, khususnya di wilayah Ampenan. Ini akan membawa perubahan nyata yang masyarakat rasakan langsung,” tegasnya.
Pembangunan Akhir 2025
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram, Lale Widiahning menyebut, proses tender sedang berlangsung di tingkat internasional.
“Nilai proyek yang besar membuat kami harus membuka tender skala global. Proses ini targetnya berlangsung selama satu tahun,” jelasnya, terpisah.
Pembangunan fisik IPAL akan mulai pada akhir 2025 dan berlangsung secara bertahap hingga 2029 melalui skema multiyears.
“Tahap pertama proyek ini digelontorkan dana sebesar Rp500 miliar dari total Rp1,3 triliun,” tambahnya.
Instalasi IPAL induk akan dibangun di atas lahan seluas 3,5 hektare di Lingkungan Bagek Kembar, Kecamatan Sekarbela.