ADVERTORIALPendidikan

Perdana, Ummat Kukuhkan Dua Guru Besar

Mataram (NTBSatu) – Universitas Muhammadiyah Mataram (Ummat), resmi mengukuhan dua Guru Besar pertama dalam Sidang Senat Terbuka di Auditorium H. Anwar Ikraman, Selasa, 18 Februari 2025.

Kedua Guru Besar tersebut, yakni Prof. Joni Safaat Adiansyah, ST., M.Sc., Ph.D., dalam Bidang Ilmu Kajian Daur Hidup dan Prof. I Made Suyasa, M.Hum., dalam Bidang Ilmu Sastra dan Tradisi Lisan,

Rektor Ummat, Drs. Abdul Wahab, MA., sekaligus Ketua Senat menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas pencapaian kedua Guru Besar ini.

Rektor menekankan, keberhasilan meraih gelar tertinggi dalam dunia akademik tersebut merupakan cerminan dari dedikasi Ummat dalam mewujudkan visi kampus. Sebagai universitas yang Islami, Unggul, dan Berdaya Saing di tingkat ASEAN.

“Kami sangat mengapresiasi perjuangan dan dedikasi yang telah dilakukan oleh kedua Guru Besar kita. Semoga pencapaian ini menjadi motivasi bagi para lektor kepala di Ummat untuk terus berusaha mencapai jabatan akademik tertinggi. Saat ini, Ummat memiliki 22 lektor kepala yang berpotensi untuk meraih jabatan Guru Besar dalam waktu dekat,” ungkapnya.

IKLAN
Rektor Ummat Pengukuhan Guru Besar Pertama
Rektor, Abdul Wahab saat sambutan dalam Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar. Foto: Dok Humas Ummat

Rektor juga menegaskan komitmen kampus mendukung para dosen mencapai jenjang akademik tertinggi dengan berbagai program peningkatan kapasitas. Seperti pelatihan, bimbingan publikasi ilmiah, serta fasilitas penelitian yang inovatif dan berkualitas.

Sehingga, harapannya semakin banyak dosen yang dapat meraih gelar Guru Besar dan membawa Ummat ke tingkat yang lebih tinggi dalam dunia akademik.

Dua Guru Besar Ummat

Guru Besar Ummat Bidang Ilmu Kajian Daur Hidup, Prof. Joni Safaat Adiansyah menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Pemerintah. Khususnya, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi atas kepercayaan untuk mengemban jabatan Guru Besar.

Sebagai bentuk kontribusi akademiknya, Prof. Joni menyampaikan pidato pengukuhan dengan judul “Aplikasi Kajian Daur Hidup (Lifecycle Assessment) untuk Meningkatkan Kinerja Lingkungan pada Sektor Industri”.

Dalam pidato tersebut, ia menyoroti pentingnya metode Kajian Daur Hidup (LCA) sebagai pendekatan dalam menilai dampak lingkungan dari suatu produk atau proses industri. Mulai tahap produksi hingga pembuangan.

IKLAN

“Pendekatan LCA dapat membantu sektor industri dalam mengurangi jejak lingkungan dan mendukung pembangunan berkelanjutan,” jelasnya.

Sementara itu, Prof. Dr. I Made Suyasa, M. Hum., dalam pidato pengukuhannya yang berjudul “Sastra dan Tradisi Lisan: Produksi Kultural dan Kontestasi di Dunia Global” menyoroti dinamika sastra dan tradisi lisan dalam era globalisasi.

Ia menjelaskan, bagaimana karya sastra dan tradisi lisan tidak hanya menjadi warisan budaya. Tetapi juga menjadi arena kontestasi dan adaptasi dalam berbagai konteks global.

1 2Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button