Mataram (NTB Satu) – Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas menyinggung adanya kelompok yang memanfaatkan nama besar Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dalam kepentingan pribadi.
Sindiran itu ia lontarkan saat memberi sambutan dalam acara Launching Logo dan Tema Hari Santri 2023 di Kantor Kemenag, Jakarta, Jumat, 6 Oktober 2023.
Awalnya, Yaqut mengatakan kalangan santri memiliki jejak sejarah dalam perjuangan Indonesia. Di mana adanya peristiwa resolusi jihad yang dikeluarkan oleh Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945.
Berita Terkini:
- Sosok Rudolf Schenker dan Klaus Meine, Personel Kunci Scorpions dan Kenangan dengan Titiek Puspa dan Lagu “When You Came Into My Life”
- Beredar Curhat Kadistanbun NTB Terkait Hasil Assessment, Merasa Terancam Demosi
- Antrean Truk Sapi Bima Menumpuk di Pelabuhan Poto Tano dan Gili Mas
- FJPI Kawal Kasus Dugaan Persekusi Jurnalis Perempuan di NTB
“Ketika Indonesia merdeka kemudian negara penjajah, sekutu ingin kembali menjajah Indonesia, santri juga tampil ke depan untuk mempertahankan Indonesia yang kemudian kita kenal dengan resolusi jihad yang ditakbirkan oleh Hadratussyeikh Hasyim Asy’ari yang melibatkan semua santri,” kata Yaqut, dikutip dari CNN Indonesia.
Atas dasar sejarah itu, menurutnya, wajar jika pemerintah menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri. Yaqut kemudian mengatakan para santri juga terlibat dalam perlawanan di masa 1965 melawan PKI.
“Ketika PKI memberontak negeri ini, santri juga terlibat dalam perlawanan langsung terhadap mereka kemudian lahir Orde Baru,” jelasnya.