Mataram (NTB Satu) – Diam-diam promosi batik Sasambo dari NTB sudah merambah berbagai negara. Bahkan, batik yang mencerminkan tiga suku besar, Sasak, Samawa dan Mbojo ini sudah digunakan sebagai seragam sekolah Indonesia di Riyadh, Ibukota Arab Saudi.
“Guru-guru di sekolah Indonesia yang ada di Riyadh sudah menggunakan seragam batik Sasambo, setiap hari Kamis,” kata Pimpinan Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) SMK Negeri 5 Mataram, Istiqlal, MM.
Istiqlal sendiri tergabung dalam grup-grup sekolah perwakilan Indonesia yang berada di berbagai negara belahan dunia. Dari grup itu Batik Sasambo dipromosikan dan berhasil menarik minat para guru di sekolah perwakilan Indonesia di Riyadh. Batik Sasambo pun menjadi seragam resmi.
Batik Sasambo ini pertama kali diperkenalkan tahun 2010 lalu di era Gubernur NTB, Dr. TGH M Zainul Majdi dan Wakil Gubernur, Badrul Munir. Kejayaan Batik Sasambo tak lama, karena terkesan tidak konsisten diimpelentasikan melalui kebijakan mengharuskan ASN menggunakannya sebagai seragam.
SMK 5 Negeri Mataram sendiri sudah dikenal sebagai sekolah sentra produksi Batik Sasambo, yang dipertahankan sebagai kearifan lokal sekolah hingga saat ini. Istiqlal mengatakan, sampai saat ini sudah ada 100 lebih motif batik Sasambo yang dikembangkan. Seluruh motifnya mencerminkan kearifan lokal dari kuliner, sumber daya alam, budaya, flora dan fauna.
Diantaranya yang umum diangkat sebagai motif seperti gendang beleq, peresean, kangkung, cabai, rumah-rumah adat, lumbung, padi, rumput laut, dan beberapa motif lainnya.
SMK 5 Negeri Mataram mempertahankan kearifan lokal ini, selain dari sisi bisnis, ada potensi untuk berkembang.
Permintaan batik Sasambo menurutnya setiap hari selalu ada, baik dari swasta, masyarakat, hingga pegawai.
Bahkan untuk memenuhi permintaan pasar ini, katanya, ia harus memanggil kembali alumni-alumni SMK N 5 Mataram untuk membatik, memproduksi batik Sasambo.
Istiqlal menambahkan, Dirjen Vokasi Kementerian Pendidikan bahkan ikut mempromosikan tiga kain khas daerah di Indonesia, satunya adalah Batik Sasambo. Komnas HAM juga turut mengendorse Batik Sasambo.
Tidak sampai disana, Kementerian Desa PDTT menggandeng SMK 5 Mataram untuk memberikan pelatihan membatik kepada masayarakat pedesaan di tiga provinsi di Indonesia Timur yaitu Bali, NTB, dan NTT. (ABG)