Mataram (NTBSatu) – Program Beasiswa NTB yang digagas pada era Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah periode 2018-2023 menjadi pembicaraan publik belakangan ini.
Pasalnya sejak awal 2023, program ini kabarnya tidak lagi memberangkatkan mahasiswa asal NTB untuk berkuliah di luar negeri, termasuk untuk 2024 mendatang. Tetapi, pemberangkatan mahasiswa yang berkuliah di luar negeri untuk tahun ini tetap ada, dengan menggunakan skema kerja sama antara Beasiswa NTB dengan Al-Bukhari International University, Malaysia.
Sehingga tahun ini Beasiswa NTB hanya fokus pada penyelesaian studi bagi mahasiswa yang sudah berangkat. Hal ini disebabkan, Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi menganggap program beasiswa tersebut menjadi beban anggaran daerah.
Baca Juga : Jaga Pemilu Bersih, TPN Ganjar-Mahfud Bentuk Satgas Anti Kecurangan
Anggapan tersebut pun akhirnya ditanggapi oleh berbagai pihak, salah satunya alumni Beasiswa NTB itu sendiri, Nimas Citra Kencana, S.Pd., M.A. Dirinya yang merupakan Instruktur di LPKN Training Center Mataram dan UPT LP3B Universitas Muhammadiyah Mataram (Ummat) sangat menyayangkan program Beasiswa NTB dianggap beban anggaran daerah.
Menurut Nimas, anggapan itu sebaiknya dibalik, bukan sebagai beban melainkan investasi dan aset bagi daerah seperti pembangunan di sektor lain.
“Kami ini sudah dibiayai untuk kuliah di luar negeri yang ibaratnya itu adalah investasi dari Pemprov NTB. Karena sudah dibiayai, kenapa pola pikirnya bukan menjadikan kami aset daerah yang bisa membantu pembangunan NTB,” jelasnya kepada NTBSatu, Jumat, 17 November 2023.
Baca Juga : Pj. Gubernur NTB Dipanggil KPK