Mataram (NTBSatu) – Kemendikbudristek melalui Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD-Dikdasmen) menyebut ada tiga hal yang dimiliki oleh guru pada Abad 21 ini.
Pertama, memiliki filosofi yang berpihak pada murid. Hal ini dapat dilihat ketika para guru menjadi guru yang memang karena keinginan hatinya untuk melayani murid.
Berita Terkini:
- MDMC Gelar Program “Karang Tangguh” di NTB, Upaya Tekan Risiko Dampak Bencana
- Debat Baru Mulai, Calon Wali Kota Bima Nomor Urut 3 Tinggalkan Podium
- Senator Evi Apita Maya Tegaskan Dukung Zul-Uhel di Pilgub NTB 2024
- SMKPP Negeri Bima akan Teruskan Pertanian Berkelanjutan
“Menjadi guru untuk menjadi guru. Kadang bercampur, jadi guru untuk jadi pekerjaan atau sekadar status. Kalau begitu apa yang kemudian terjadi? Ketika, oh, saya sudah dapat status ini, sudah begini, lalu performanya jadi mentok,” jelas Dirjen PAUD-Dikdasmen Kemendikbudristek, Iwan Syahril, dikutip dari rilis resmi Kemendikbudristek, Selasa, 24 Oktober 2023.
“Tetapi ketika guru menjadi guru, ada keinginan untuk terus mau meningkatkan kompetensi. Di abad manapun, guru seperti inilah yang kita butuhkan,” sambungnya.