Mataram (NTBSatu) – Kemendikbudristek melalui Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD-Dikdasmen) menyebut ada tiga hal yang dimiliki oleh guru pada Abad 21 ini.
Pertama, memiliki filosofi yang berpihak pada murid. Hal ini dapat dilihat ketika para guru menjadi guru yang memang karena keinginan hatinya untuk melayani murid.
Berita Terkini:
- Fahri Hamzah Bertemu Seskab Teddy, Berdiskusi Santai Ditemani Air Kelapa hingga Nasi Padang
- Guru Besar Unram Minta Gubernur Batalkan Rekomendasi 7 Calon Direksi Bank NTB Syariah
- 113 Dosen Lolos Hibah, STKIP Taman Siswa Bima Gelar Koordinasi Teknis dan Penguatan Publikasi
- Realisasi Anggaran Hambat Pertumbuhan Ekonomi NTB, BPKAD: OPD Sudah Bisa Berkontrak
“Menjadi guru untuk menjadi guru. Kadang bercampur, jadi guru untuk jadi pekerjaan atau sekadar status. Kalau begitu apa yang kemudian terjadi? Ketika, oh, saya sudah dapat status ini, sudah begini, lalu performanya jadi mentok,” jelas Dirjen PAUD-Dikdasmen Kemendikbudristek, Iwan Syahril, dikutip dari rilis resmi Kemendikbudristek, Selasa, 24 Oktober 2023.
“Tetapi ketika guru menjadi guru, ada keinginan untuk terus mau meningkatkan kompetensi. Di abad manapun, guru seperti inilah yang kita butuhkan,” sambungnya.