Lombok Tengah

100 Persen Peserta Magang Dalam Negeri di Lombok Langsung Kerja

Mataram (NTB Satu) — Program magang dalam negeri di Destinasi Super Prioritas (DSP) berhasil terserap di dunia industri. Dari 90 peserta, tidak ada yang menganggur.

Jumlah itu disampaikan Ketua Forum Komunikasi Jejaring Pemagangan (FKJP) Provinsi NTB, Naktika Sari Dewi, SE, MM. Dia menyebut, dari 90 peserta magang itu, 66 diantaranya sudah terserap di perhotelan tempat mereka magang. Selebihnya juga bekerja di sektor lain.

Disebutkan, Pelatihan Pemagangan Dalam Negeri DSP Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Tahun 2021, digelar selama 5 bulan, terhitung dari 28 Juni hingga 28 November 2021.

“Mereka telah diterima langsung pada industri tempatnya magang. Dan selebihnya disalurkan ke perusahaan di luar tempatnya magang,” kata Naktika saat acara penutupan program Magang Dalam Negeri di JM Hotel, Kuta Mandalika, Kamis 9 Desember 2021.

Kadisnakertrans NTB I GP Aryadi saat memberikan sambutan. Foto : Haris Al Kindi

Subandi, S.Pd, MM, selaku Koordinator Pembinaan dan Penyelenggaraan Pemagangan mewakili Direktur Pemagangan Dalam Negri Kemenaker RI menegaskan, agar tujuan penyelenggaraan program pelatihan destinasi super prioritas sesuai tujuannya.


“Tidak hanya sekedar pelatihan yang setelahnya membuat banyak pengangguran baru, namun sebaliknya peserta pelatihan benar-benar bisa terserap di dunia industri,” ungkapnya.

Ia mengapresiasi program pemagangan dalam negeri di NTB, terbilang yang paling sukses diantara 5 destinasi super prioritas yang ada di Indonesia.

“NTB paling sukses, tidak sia-sia Pemerintah membiayai pelatihan ini, karena semua pesertanya sudah terserap dalam dunia kerja, yakni 66 terserap langsung di tempat magangnya, dan selebihnya diterima ditempat lain,” tegas pejabat asal Jogjakarya ini.

Ia menegaskan bahwa Keterampilan kerja tidak bisa terbentuk hanya melalui teori saja. Tidak bisa hanya dilihat, dibaca tapi harus dilakukan atau dipraktekan.
Dengan pola magang akan lahir pekerja yang terampil, Seperti pilar-pilar pendidikan, Learning to know, learning to do, learning to be,” ujar Koordinator pembinaan dan penyelenggaraan pemagangan kemenaker RI tersebut.

Lebih lanjut Subandi menyebutkan perlu adanya publikasi. “Sebagus apapun objek wisata kita, media jadi penting sebagai mitra kita dalam proses pengembangan SDM,” pungkasnya.

Harus Tangkap Momentum

Bergerak cepat menyiapkan tenaga kerja lokal yang kompeten untuk mengisi kesempatan kerja adalah cara merebut momentum. Baik di DSP KEK Mandalika dan Lombok pada umumnya, maupun kawasan industri pertambangan di Pulau Sumbawa.

“Kalau lambat, kita akan kehilangan momentum. Mumpung masih ada waktu, mari kita jemput peluang itu, dengan lebih awal menyiapkan putra-putri NTB dengan skill dan etos kerja yang baik,” ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB I Gede Putu Aryadi, S.Sos,MH.

Baginya, pelatihan pola magang menjadi salah satu program solusi yang bisa melahirkan pekerja kompeten dalam waktu cepat dan sesuai kebutuhan dunia industri.

Foto bersama usai acara penutupan Magang Dalam Negeri di DSP Mandalika. Foto : Haris Al Kindi

Menurut Aryadi, Lembaga Pelatihan Kerja harus berkolaborasi dengan dunia industri dalam rangka menyiapkan tenaga kerja beretos kerja tinggi dan kompeten.

“Kalau tenaga kerja kita kompeten, tenaga kerja luar akan sulit masuk.” lanjut Mantan Kadiskominfotik Provinsi NTB tersebut.

Ia menyebut Lombok dan Sumbawa kini banyak dilirik oleh investor dan pegiat wisata dari seluruh penjuru dunia. Misalnya event WSBK pada November lalu, telah diakses dan disaksikan oleh lebih dari 1,6 milyar orang penduduk dunia.

“Mereka tak hanya menikmati rekreasi dari sisi balap Motornya saja, tapi juga mengagumi karunia keindahan NTB, sekaligus menarik minat untuk berwisata dan berinvestasi,” jelasnya.

KEK Mandalika dengan berbagai event internasional yang akan berlangsung di kawasan itu, menurut Aryadi tentu akan menciptakan banyak peluang kerja dan kesempatan usaha bagi masyarakat.

Bukan hanya didalam kawasan, tetapi juga dilingkar penyangganya dan seluruh NTB, Bahkan bisa menjadi etalase bagi indonesia.

Selain kebutuhan tenaga kerja yang besar di Pulau Lombok dengan hadirnya DSP KEK Mandalika, mantan Irbansus pada Inspektorat NTB ini juga menjelaskan bahwa “PR” yang tak boleh dilupakan adalah menyiapkan pekerja lokal untuk mendukung pengembangan kawasan industri yang ada di Pulau Sumbawa.

Ada 3 proyek strategis yang perlu lebih awal disiapkan tenaga kerjanya, yakni pengembangan kawasan industri smelter di KSB, kemudian pengembangan food estate di Labangka Sumbawa dan kehadiran PT. Sumbawa Timur Mining (PT. STM) di Hu’u Dompu yang kini sedang melakukan eksplorasi pertambangan mineral pada areal seluas 29.000 hektar.

“Tentu ini akan membuka banyak kesempatan kerja bagi masyarakat NTB, termasuk terbukanya berbagai usaha industri turunannya yang akan banyak membawa kemanfataan ekonomi dan peluang kerja baru bagi daerah dan bangsa ini,” tegasnya.

Gde Aryadi menyampaikan terima kasih kepada Kementrian Tenaga Kerja RI yang telah mensupport program pelatihan pola pemagangan Dalam Negeri untuk NTB. Ia berharap di tahun 2022 mendatang, dengan mempertimbangkan keberhasilan NTB melaksanakan program pemagangan tahun ini maka tahun depan NTB diharapkannya akan diberi alokasi yang lebih besar lagi dari APBN. (HAK)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button