Mataram (NTB Satu) – Desa Lembar Selatan berhasil masuk dalam 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023. Dalam penilaian 75 besar nanti, akan ada kunjungan langsung dari dewan juri maupun Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.
Dalam rangka adanya kunjungan tersebut, pihak Desa Lembar Selatan mengadakan rapat persiapan pada Kamis, 13 April 2023. Rapat itu dihadiri Asisten 1 Lombok Barat, Drs. Agus Gunawan, dan Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat, H. Fajar Taufik. Kemudian, ada Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram, Dr. Halus Mandala dan Kepala Museum Negeri NTB, Ahmad Nuralam, S.H., MH.
Dalam rapat itu, Ahmad menyampaikan, bahwa arah pariwisata di NTB sudah harus berkembang menuju pariwisata berbasis sejarah dan budaya.
“Jika arahnya berbasis sejarah dan budaya, masyarakat dapat mulai menggali sejarah lokal yang ada. Lalu, terbentuk narasi yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan,” ungkap Ahmad.
Bahkan di Desa Lembar Selatan, kata Ahmad, memiliki situs-situs sejarah yang dapat dikembangkan. Salah satunya, makam keramat terapung yang masih dikunjungi masyarakat sampai sekarang.
“Makam keramat terapung ini dipercaya memiliki nilai sejarah dalam Islamisasi di Lombok. Dengan adanya digitalisasi pada makam tersebut akan menjadi daya tarik sendiri nantinya,” jelas Ahmad.
Ahmad menambahkan, Museum Negeri NTB memiliki inovasi bernama SEGA atau Sekardiyu Audio Guide yang dapat membantu digitalisasi situs sejarah tersebut.
“SEGA ini sebuah media percepatan informasi berbentuk audio dengan perantara barcode (kode batang). Melalui SEGA, nantinya narasi sejarah lokal Desa Lembar Selatan dapat diolah agar bisa dinikmati oleh masyarakat lebih luas. Tentu, didukung juga dengan verifikasi data yang tepat,” tambah Ahmad.
Tidak hanya itu, ke depan Museum Negeri NTB juga akan membuat Pojok Museum atau Museum Desa di Desa Lembar Selatan. “Ini sebagai upaya pelestarian dan penjagaan situs sejarah dan budaya yang ada di Lembar Selatan,” ujar Ahmad.
Adapun program pembuatan Pojok Museum atau Museum Desa ini menjadi bagian dari rencana Museum Negeri NTB pada 2023. “Usaha ini sejalan dengan rencana strategis Museum Negeri NTB, yakni Kotaku Museumku, Kampungku Museumku,” pungkas Ahmad. (JEF)