Warga Aik Dewa Geruduk Kantor Desa, Tolak Alih Fungsi Lapangan Jadi Koperasi Merah Putih
Lombok Timur (NTBSatu) – Ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Masyarakat Desa Aik Dewa menggeruduk Kantor Desa Aik Dewa, Kecamatan Pringgasela, Lombok Timur, Senin, 22 Desember 2025.
Massa secara tegas menolak alih fungsi lapangan desa menjadi lokasi pembangunan Koperasi Desa Merah Putih.
Dalam aksinya, warga mendesak Kepala Desa Aik Dewa mengembalikan fungsi lapangan sebagai ruang publik atau menyediakan lokasi pengganti yang setara.
Mereka menilai, pemerintah desa mengambil keputusan sepihak tanpa melalui musyawarah bersama masyarakat.
Salah satu orator aksi, Deni Zarwandi menegaskan, lapangan tersebut merupakan aset desa hasil hibah Pemerintah Kabupaten Lombok Timur.
“Setiap perubahan fungsi aset desa wajib melibatkan persetujuan masyarakat. Kebijakan yang tidak transparan akan mencederai partisipasi publik,” katanya, saat berorasi.
Deni menuding, pemerintah desa kerap mengambil keputusan tertutup dengan melibatkan kelompok tertentu. Ia mengingatkan, agar kebijakan desa tidak mengarah pada kepentingan pribadi maupun kelompok.
Selain mempersoalkan alih fungsi lapangan, massa aksi juga menyoroti minimnya pembangunan infrastruktur di Desa Aik Dewa. Mereka menilai sejumlah program yang kepala desa janjikan belum terealisasi, sehingga pembangunan desa stagnan.
Orator lainnya, Hasbi menyebut, pembangunan Koperasi Desa Merah Putih di atas lapangan desa terkesan dipaksakan. Ia menilai, masih banyak lahan alternatif yang lebih layak tanpa harus mengorbankan ruang publik.
“Lapangan ini sangat produktif dan digunakan semua kalangan, mulai dari pemuda untuk olahraga hingga kegiatan resmi desa,” ujar Hasbi.
Menanggapi tuntutan warga, Kepala Desa Aik Dewa, Sosiawan mengatakan, pembangunan Koperasi Merah Putih merupakan program Pemerintah Pusat yang wajib pemerintah desa laksanakan.
Ia menegaskan, program tersebut menjadi prioritas nasional dan harus ada percepatan. “Kami hanya menjalankan kebijakan dari Pemerintah Pusat,” kata Sosiawan. (*)



