Pelantikan PWI NTB, Ahmad Munir Tekankan Pentingnya Marwah Organisasi di Era Digital
Jakarta (NTBSatu) – Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Ahmad Munir menegaskan, pentingnya insan pers Indonesia tetap mengedepankan kepentingan bangsa dan negara di tengah pesatnya kemajuan teknologi dan globalisasi digital.
Hal tersebut Munir sampaikan dalam pidatonya pada acara Pelantikan Pengurus PWI NTB periode 2025-2030, Jumat, 19 Desember 2025.
Ahmad Munir mengingatkan, saat ini ruang digital nasional berada dalam pengaruh kuat platform global yang menguasai algoritma media digital.
Kondisi tersebut, katanya, menjadi tantangan serius bagi keberlangsungan pers nasional. Sebab, mau tidak mau insan pers ikut terseret dalam arus permainan digitalisasi dan algoritma global.
“Dalam situasi ini, kita harus tetap menjaga pers nasional agar tidak kehilangan jati diri di tengah ancaman globalisasi dan digitalisasi pers dunia,” ujarnya.
Selain tantangan teknologi, Munir menekankan pentingnya memastikan wartawan Indonesia tetap menjunjung tinggi kaidah pers nasional.
Ia menegaskan, seluruh insan pers wajib patuh dan taat terhadap Kode Etik Jurnalistik Indonesia dalam setiap hasil karyanya.
Menurutnya, karya jurnalistik harus memiliki nilai kemanfaatan bagi publik dengan menyajikan informasi yang akurat, berkualitas, serta mampu mencerahkan, mencerdaskan, dan mendidik masyarakat.
Jika prinsip tersebut wartawan abaikan, Munir menilai, maka akan terjebak dalam “dunia lain” yang jauh dari nilai-nilai jurnalistik.
“Dunia lain itu adalah percakapan di media sosial, yang memiliki otorisasi diseminasi informasi tanpa kaidah jurnalistik. Sementara kita sebagai wartawan, harus tetap patuh pada kaidah jurnalisme,” tegasnya.
Di akhir pidatonya, Ahmad Munir berharap seluruh pengurus dan anggota PWI dapat terus menjaga marwah organisasi.
Ia menyebut, PWI sebagai rumah besar yang berperan penting dalam membentuk wartawan yang berintegritas, beretika, dan bertanggung jawab.
“Ke depan, mari kita bersama-sama menjaga marwah PWI sebagai wadah untuk melahirkan wartawan yang profesional dan bermartabat,” tutupnya. (*)



