Pemkab Sumbawa Targetkan Seluruh PAUD Terapkan Model Holistik Integratif Akhir Tahun
Sumbawa Besar (NTBSatu) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa, terus mempercepat penerapan Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD-HI) di seluruh lembaga PAUD. Hal ini sebagai langkah meningkatkan kualitas layanan pendidikan, kesehatan, gizi, dan perlindungan anak secara terpadu.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa, Budi Sastrawan menegaskan, pentingnya sinergi lintas sektor agar transformasi PAUD-HI berjalan optimal.
“Program ini tidak hanya terkait pendidikan, tetapi juga layanan kesehatan, gizi, dan perlindungan anak. Pendekatan terpadu membantu anak tumbuh optimal sejak dini,” ujar Budi kepada NTBSatu, Jumat, 21 November 2025.
Landasan kebijakan PAUD Holistik Integratif di Sumbawa tertuang dalam Peraturan Bupati Nomor 37 Tahun 2019 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif, dan Peraturan Bupati Nomor 1649 Tahun 2019 terkait pembentukan Gugus Tugas PAUD-HI Kabupaten Sumbawa.
“Kebijakan ini menegaskan pentingnya pendekatan holistik yang memandang anak secara utuh. Hingga Oktober 2025, dari 664 lembaga PAUD di Sumbawa, 352 lembaga telah berhasil bertransformasi menjadi PAUD-HI,” jelasnya.
Pemerintah daerah menargetkan, seluruh lembaga PAUD dapat beralih ke model Holistik Integratif pada akhir 2025. Transformasi ini melibatkan sosialisasi, bimbingan teknis untuk pengelola dan guru, serta monitoring transisi PAUD ke SD yang menyenangkan.
Layanan Kesehatan Terintegrasi di PAUD
Selain itu, PAUD-HI juga dikaitkan dengan percepatan penurunan stunting melalui intervensi gizi dan layanan kesehatan yang terintegrasi di satuan PAUD. Pimpinan daerah dan Bunda PAUD secara rutin memantau kemajuan melalui rapat koordinasi dan kegiatan monitoring di lapangan.
Meski capaian terlihat signifikan, sejumlah tantangan masih perlu dicermati. Kesetaraan kualitas antar lembaga, sinergi lintas OPD di tingkat kecamatan dan desa, serta keterbatasan sumber daya menjadi hambatan dalam pelaksanaan PAUD-HI.
Untuk memperkuat pelaksanaan program, Pemkab Sumbawa mendorong pendampingan intensif, penerapan standar minimum layanan, peningkatan kapasitas guru melalui pelatihan. Kemudian, integrasi data PAUD dan kesehatan, serta pelibatan aktif keluarga dan masyarakat dalam program anak usia dini.
“Dengan pendekatan holistik dan kerja sama lintas sektor, kami optimistis seluruh lembaga PAUD di Kabupaten Sumbawa dapat bertransformasi pada 2025, memberikan layanan terbaik bagi anak-anak,” tutupnya. (*)



