ADVERTORIALBappeda NTB

Sektor Pertanian Jadi Unggulan Desa Seloto Perkuat Ekonomi Desa

Jakarta (NTBSatu) – Pengembangan di sektor pertanian dan rempah-rempah tengah diupayakan pemerintah Desa Seloto, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).

Selain dikenal sebagai desa dengan pertanian padi yang kuat, Seloto juga memiliki komoditas unik bernama merica — sejenis rempah bernilai ekonomi tinggi yang disebut hanya tumbuh di wilayah itu di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Penjabat (Pj) Kepala Desa Seloto, Syamsuddin, mengungkapkan bahwa hampir setiap rumah di desanya menanam merica. Tanaman ini selama ini digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, terutama sebagai bumbu masakan.

“Desa Seloto ini punya sektor pertanian padi, tapi yang unik adalah rempah-rempah merica. Setiap rumah tetap ada itu. Merica hanya tumbuh di Desa Seloto kalau di NTB,” ujar Syamsuddin ketika diwawancara NTBSatu via WhatsApp, Rabu, 12 November 2025.

Merica Bernilai Ekonomi Tinggi

Ia menuturkan, harga merica di pasaran bisa mencapai Rp500 ribu per kilogram, dan dari dua pohon saja bisa menghasilkan setengah hingga lebih dari satu kilogram.

Sayangnya, hingga kini belum ada sistem penjualan atau pasar yang menampung hasil panen warga.

“Selama ini belum ada penjualan atau pasarnya. Tapi mungkin Koperasi Desa Merah Putih yang akan kami bentuk bisa mengembangkan merica ini. Saya sangat ingin sekali merica ini dikembangkan, selain juga untuk membeli gabah dan hasil pertanian lain,” jelasnya.

Syamsuddin berharap, pengembangan koperasi desa nantinya dapat menjadi solusi dalam membuka akses pasar bagi komoditas merica, sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi ekonomi masyarakat.

Harapan Pemimpin Desa

Selain sektor peetanian, Desa Seloto juga memiliki sektor peternakan yang cukup menjanjikan.

Menurut data pemerintah desa, terdapat 715 kepala keluarga (KK) dengan total penduduk lebih dari 2.000 jiwa, di mana 1.700-an warga telah terdaftar sebagai Data Pemilih Tetap (DPT).

“Kami juga sudah melaksanakan bimbingan teknis (Bimtek) pertanian untuk memperkuat kapasitas petani. Saya baru satu tahun melanjutkan kepemimpinan sebelumnya, tapi kami terus berupaya mendorong potensi lokal agar bisa lebih bernilai ekonomi,” tambahnya.

Dengan kombinasi sektor pertanian padi, peternakan, dan komoditas rempah khas merica, Desa Seloto diyakini memiliki peluang besar untuk berkembang menjadi salah satu sentra pertanian dan agroindustri unggulan di Kabupaten Sumbawa Barat.

Percepatan Pembangunan

Sebagai informasi, Pemprov NTB menegaskan komitmennya untuk mempercepat pembangunan di berbagai sektor strategis sesuai arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi NTB.

Kepala Bappeda NTB, Iswandi mengatakan, RPJMD NTB tahun 2025, dijabarkan dalam tujuh misi pembangunan daerah dengan 10 program unggulan. Di mana di dalamnya terdapat tiga isu prioritas.

Tiga isu prioritas itu adalah pengentasan kemiskinan ekstrem, penguatan ketahanan pangan, dan menjadikan NTB sebagai destinasi wisata berkelas dunia.

“RPJMD ini dihajatkan untuk menjawab segala persoalan yang ada di NTB. Misalnya, tantangan seperti kemiskinan, kualitas pendidikan dan kesehatan, ketenagakerjaan, penyalahgunaan narkoba dan sebagainya,” kata Iswandi.

RPJMD NTB tahun 2025-2029 sebagai peta jalan pembangunan lima tahun ke depan. Visi yang akan dicapai adalah “bangkit bersama menuju NTB provinsi kepulauan yang makmur mendunia.”

Selain itu, dukungan dalam RPJMD tersebut juga fokus pada sektor infrastruktur, kesehatan, dan sebagainya.

Pelaksanaan program pembangunan di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kini arahnya untuk menjawab target dan indikator RPJMD. Pemerintah memastikan agar kebijakan pembangunan tetap berjalan secara terukur dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.

“RPJMD menjadi panduan kita bersama dalam melaksanakan program pembangunan. Setiap OPD wajib menyelaraskan kegiatan agar semua sektor bergerak menuju satu arah: kesejahteraan masyarakat NTB,” ujarnya.

Pada sektor infrastruktur, Pemprov NTB terus mengakselerasi pembangunan dan pemeliharaan jalan provinsi, peningkatan kualitas jembatan, serta memperluas akses konektivitas antarwilayah.

Harapannya, program ini mampu memperkuat arus distribusi barang dan jasa sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Sementara pada sektor kesehatan, Pemprov NTB berkomitmen meningkatkan layanan dasar di seluruh fasilitas kesehatan, baik rumah sakit daerah maupun puskesmas. Pemerintah juga memperkuat sistem pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta memperluas cakupan jaminan kesehatan bagi masyarakat tidak mampu.

Sedangkan pada sektor pengentasan kemiskinan, Pemprov NTB mengintegrasikan berbagai program pemberdayaan ekonomi. Termasuk program desa berdaya yang menyasar ribuan desa di NTB.

“Kita tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga manusia. Penurunan angka kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat menjadi indikator keberhasilan pelaksanaan RPJMD,” tegasnya. (*)

IKLAN

Alan Ananami

Jurnalis NTBSatu

Berita Terkait

Back to top button