Pemkab Sumbawa Tekankan Industrialisasi Produk Perikanan, Fokus pada Udang dan Nilai Tambah
Sumbawa Besar (NTBSatu) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa, mendorong industrialisasi produk unggulan sektor perikanan dengan fokus pengolahan udang dan komoditas bernilai ekonomi tinggi.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumbawa, Rahmat Hidayat menjelaskan, langkah ini bertujuan mengubah produk perikanan dari bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau siap jual.
“Selama ini, kita hanya menjual hasil produksi langsung, termasuk udang yang menjadi komoditas ekspor. Ke depan, kita usahakan pengolahan lokal akan menambah nilai ekonomi dan menyerap tenaga kerja,” ujar Rahmat, Jumat, 7 November 2025.
Rahmat menambahkan, potensi perikanan Sumbawa meliputi hasil tangkapan laut, budidaya laut, dan tambak seperti udang. Sayangnya, fasilitas pengolahan dan cold storage masih terbatas.
“Peluang investasi terbuka, terutama bagi pihak swasta yang ingin membangun cold storage. Dengan fasilitas ini, bahan baku bisa diproses lebih dulu, sehingga nilai ekonominya meningkat,” jelasnya.
Selain itu, Pemkab Sumbawa menyediakan lahan di belakang Sumer Payung yang dapat menjadi tempat pengolahan perikanan. Pengelolaan lahan ini bisa melalui kerja sama sewa atau bagi hasil dengan investor.
Rahmat menekankan, pengembangan industri perikanan harus memperhatikan alur hulu hingga hilir. “Kita pastikan proses mulai dari pembudidayaan, penangkapan, hingga pengolahan berjalan optimal agar produk bisa bersaing di pasar lokal maupun ekspor,” tambahnya.
Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah menjadikan sektor perikanan sebagai penopang ekonomi daerah. Dengan industrialisasi, Sumbawa tidak hanya dikenal sebagai penghasil bahan baku, tetapi juga produsen produk perikanan bernilai tinggi.
Pemkab Sumbawa optimis dengan dukungan Pemerintah Pusat maupun investor swasta, akan menjadi kunci suksesnya industrialisasi.
“Tentu dengan strategi yang tepat, Sumbawa berpeluang meningkatkan pendapatan daerah sekaligus menciptakan lapangan kerja baru di sektor perikanan,” ujar Rahmat (*)



