Lombok Timur

Bupati Iron Minta Pejabat Eselon II Pemkab Lombok Timur Bikin Gebrakan Baru

Lombok Timur (NTBSatu) – Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin alias Iron melakukan mutasi 18 pejabat eselon II pada Kamis, 23 Oktober 2025. Ia menjelaskan, mutasi tersebut bertujuan untuk penyegaran birokrasi agar para pejabat tidak bekerja monoton.

“Alasan utamanya adalah supaya tidak monoton, supaya anda tetap merasa segar setelah di tempat baru,” ungkapnya

Iron -sapaan Bupati Lombok Timur- mencontohkan beberapa pejabat yang telah lama menempati posisinya. Ia melihat, Kepala Satpol PP dan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Lombok Timur pasti merasa jenuh karena mengerjakan hal yang sama terlalu lama.

“Dengan mutasi ini kita ingin ada gebrakan yang baru,” lanjutnya.

Bupati Iron mengingatkan para pejabat untuk tidak pernah merasa lelah di posisi baru. Ia yakin semua pejabat memiliki ide-ide baru yang harus mereka kembangkan.

“Tetapi saya ingatkan jangan pernah merasa capek. Anda semua pasti ada ide baru di tempat baru. Saya ingin itu dikembangkan. Apalagi sekarang program sulit berjalan maksimal karena pemotongan anggaran oleh pusat,” tambahnya.

Dana Transfer Dipangkas Rp329 Miliar

Sebagai informasi, Pemerintah Pusat memotong dana transfer daerah untuk Kabupaten Lombok Timur. Pemotongan tersebut mencapai angka signifikan sebesar Rp329 miliar.

Situasi ini memaksa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur merencanakan efisiensi ketat pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2026.

Menghadapi kondisi anggaran yang sulit ini, Bupati Iron menginstruksikan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) bekerja lebih keras, cerdas, dan efisien.

Ia menegaskan, tantangan anggaran ini merupakan persoalan serius. Semua pihak harus menghadapi masalah ini secara bersama-sama.

Pimpinan daerah, menurutnya, tidak bisa hanya berdiam diri dan harus aktif mencari solusi. Ia menegaskan, Pemkab tidak akan bisa maju jika tidak aktif “menjemput bola” untuk pembangunan.

“Anggaran kita dipotong sama pusat Rp329 miliar. Kalau kita tidak ‘menjemput bola’ dalam membangun Lombok Timur ini, kita tidak akan pernah bisa maju,” tegasnya.

Untuk mengantisipasi dampak pemotongan, Iron telah menginstruksikan jajarannya untuk segera beradaptasi, memperkuat koordinasi, dan melakukan efisiensi program.

Ia menekankan pentingnya inisiatif “menjemput bola” pembangunan ke Pemerintah Pusat. “Harus rajin berkoordinasi dengan melakukan ‘jemput bola’ ke pusat, ke kementerian-kementerian,” imbuhnya.

Sebagai langkah efisiensi konkret, Pemkab Lombok Timur juga akan memperketat alokasi perjalanan dinas. Bupati Iron memastikan, pemerintah daerah tidak meniadakan anggaran tersebut sepenuhnya.

Namun, ia akan menerapkan pengawasan ketat untuk memastikan setiap perjalanan dinas memiliki tujuan jelas dan memberi manfaat nyata bagi daerah. (*)

Berita Terkait

Back to top button