Lombok Timur (NTBSatu) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Timur menetapkan, status siaga darurat kekeringan di sejumlah wilayah. Cuaca panas ekstrem memicu kondisi ini, sementara kebutuhan air bersih masyarakat terus meningkat.
Tiga kecamatan di Lombok Timur, yaitu Jerowaru, Suela, dan Puncak Jeringo di Kecamatan Pringgabaya, menghadapi kondisi darurat air bersih paling parah.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lombok Timur, Lalu Mulyadi mengatakan, Lombok Timur masih berstatus siaga darurat. Ia merujuk pada rilis dari BMKG mengenai kondisi cuaca.
“Di Lombok Timur sendiri masih berstatus darurat,” ujar Mulyadi, Rabu, 22 Oktober 2025.
Mulyadi menjelaskan, perubahan cuaca ekstrem juga menyebabkan beberapa wilayah mengalami genangan dan banjir, meskipun kekeringan belum berakhir sepenuhnya.
BMKG memperkirakan awal musim penghujan baru akan terjadi pada November 2025. Meski sebagian sumur warga mulai terisi air hujan, BPBD tetap mempertahankan status siaga darurat.
Pemerintah daerah memastikan, pelayanan kebutuhan dasar air bersih tetap berjalan selama masa darurat. BPBD terus menyalurkan air bersih ke wilayah terdampak, terutama jika ada permintaan tambahan.
Hingga Oktober, BPBD bersama LSM dan Baznas Lombok Timur telah menyalurkan sekitar 80 tangki air bersih ke sejumlah titik terdampak.
Mulyadi menegaskan, BPBD akan terus melakukan pemantauan kondisi air bersih untuk memastikan kebutuhan warga terpenuhi. (*)
