Bandara Lombok Masuk Daftar 40 Bandara Internasional di Indonesia

Mataram (NTBSatu) – Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) atau Bandara Lombok di NTB resmi ditetapkan sebagai salah satu dari 40 bandara internasional di Indonesia.
Keputusan ini tertuang dalam KM 37 dan KM 38 Tahun 2025 yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa, menjelaskan bahwa penetapan status internasional bukan sekadar label, melainkan langkah strategis untuk memperkuat jaringan penerbangan global.
“Bandara internasional punya tanggung jawab besar. Selain soal keselamatan dan keamanan, bandara juga harus siap dengan layanan imigrasi, bea cukai, hingga karantina sebelum melayani penerbangan langsung dari dan ke luar negeri,” ujar Lukman, dikutip NTBSatu dari laman Kementerian Perhubungan, Minggu, 24 Agustus 2025.
Adapun seluruh bandara berstatus internasional akan dievaluasi minimal dua tahun sekali untuk memastikan kualitas pelayanan dan kesiapan fasilitasnya.
NTB Jadi Pintu Gerbang Wisata Dunia
Lewat status internasional BIZAM, NTB semakin punya posisi penting di peta pariwisata dunia.
Apalagi, kawasan Mandalika sudah dikenal sebagai destinasi super prioritas dengan ajang MotoGP yang mendunia. Fasilitas bandara internasional ini diharapkan mampu membuka lebih banyak rute penerbangan langsung, memperkuat arus wisatawan mancanegara, sekaligus mendorong investasi dan perdagangan di Lombok dan Sumbawa.
Berikut daftar lengkap bandara internasional per Agustus 2025:
- Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, Sumatera Selatan
- Bandara H.A.S Hanandjoeddin, Kab. Belitung, Kep. Bangka Belitung
- Bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah
- Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Aceh
- Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara
- Bandara Minangkabau, Padang Pariaman, Sumatra Barat
- Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau
- Bandara Hang Nadim, Banten, Kepulauan Riau
- Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten
- Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, DKI Jakarta
- Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat
- Bandara Kulonprogo, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta
- Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur
- Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali
- Bandara Zainuddin Abdul Madjid, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat
- Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan, Kalimantan Timur
- Bandara Sultan Hasanuddin, Maros, Sulawesi Selatan
- Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara
- Bandara Sentani, Jayapura, Papua
- Bandara Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur
- Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru, Kalimantan Selatan
- Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat
- Bandara Raja Sisingamangaraja XII, Kab. Tapanuli Utara, Sumatera Utara
- Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau
- Bandara Radin Inten II, Kab. Lampung Selatan, Lampung
- Bandara Adi Soemarmo, Kab. Boyolali, Jawa Tengah
- Bandara Banyuwangi, Kab. Banyuwangi, Jawa Timur
- Bandara Juwata, Tarakan, Kalimantan Utara
- Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur
- Bandara Pattimura, Ambon, Maluku
- Bandara Frans Kaisiepo, Kab. Biak Numfor, Papua
- Bandara Mopah, Kab. Merauke, Papua Selatan
- Bandara Kediri, Kab. Kediri, Jawa Timur
- Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, Sulawesi Tengah
- Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, Papua Barat Daya
- Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto, Samarinda, Kalimantan Timur
Selain itu, ada tiga bandara khusus yang juga berstatus internasional dengan fungsi terbatas, yakni:
- Bandara Khusus Sultan Syarief Haroen Setia Negara, Kab. Pelalawan, Riau.
- Bandara Khusus Weda Bay, Kab. Halmahera Tengah, Maluku Utara.
- Bandara Khusus Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Kab. Morowali, Sulawesi Tengah.
Satu bandara lainnya adalah Bandara Bersujud di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, yang dikelola langsung oleh pemerintah daerah. (*)