Pemerintahan

Fahri Hamzah: Pemerintah Targetkan Renovasi 2 Juta Rumah Rakyat Setiap Tahun

Jakarta (NTBSatu) – Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Republik Indonesia, Fahri Hamzah melakukan kunjungan kerja ke Banda Aceh, Kamis, 19 Juni 2025.

Dalam kunjungan ini, Fahri Hamzah menggelar pertemuan dengan jajaran Pemerintah Aceh di Ruang Potensi Daerah, Kantor Gubernur Aceh.

Di sela kunjungannya tersebut, ia menerangkan tentang Bantuan Stimulan Rumah Swadaya (BSPS). Fahri mengatakan, Pemerintah Pusat menargetkan renovasi 2 juta rumah di seluruh Indonesia tahun ini. Jumlah tersebut naik drastis dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya berkisar 140 ribu unit.

“Kami berharap Aceh bisa menyerap lebih banyak anggaran tahun ini, terutama untuk daerah-daerah terdampak tsunami. Kami sedang siapkan mekanisme teknis dan keuangan bersama Kementrian Keuangan,” ujarnya dalam unggahan video di akun Facebook miliknya, Jumat, 20 Juni 2025.

IKLAN

Selain itu, Fahri juga menekankan pentingnya renovasi kawasan, terutama daerah pesisir. Ia menyatakan, usulan renovasi kawasan harus datang dari pemerintah daerah dengan rencana teknis yang matang.

“Karena yang mengerti kawasan yang perlu diperbaiki, yang perlu direnovasi sanitasinya, pengelolaan sampahnya, dan lain-lainya adalah pemerintah daerah. Jadi kami siap berkolaborasi untuk melakulan penataan kawasan di Aceh secara umum,” tegasnya.

Rumah Penopang Aktivitas Ekonomi Masyarakat

Sebagai informasi, pertemuan tersebut membahas berbagai persoalan dan peluang pembangunan perumahan. Termasuk usulan renovasi dan pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat miskin dan mantan kombatan.

IKLAN

Wamen Fahri mengungkapkan, rumah tidak hanya sekadar tempat tinggal, melainkan juga harus menjadi aset produktif yang menopang aktivitas ekonomi masyarakat.

“Pemerintah ingin rumah menjadi bagian dari strategi pembangunan ekonomi. Maka penting bagi daerah untuk memastikan rakyat memiliki tanah sebagai tempat tinggal,” kata Fahri.

Selain itu, Fahri mengingatkan pentingnya merawat kawasan permukiman yang telah dibangun pasca tsunami agar tidak menjadi kawasan kumuh. 

IKLAN

Menurutnya, renovasi dan perbaikan perlu secara menyeluruh untuk menjaga kelayakan huni lingkungan tersebut.

“Aceh punya pengalaman luar biasa dalam pembangunan perumahan. Ini bisa jadi pelajaran nasional. Jangan biarkan kota tumbuh tanpa arah. Tata ruang dan desain kawasan harus disiapkan sejak awal,” pungkasnya. (*)

Alan Ananami

Jurnalis Nasional

Berita Terkait

Back to top button