Politik

Gubernur Iqbal Ditegur Mendagri Tito, Dewan Singgung Pencitraan Tambang

Mataram (NTBSatu) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegur Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, usai Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi NTB mengalami kontraksi.

Pada sisi lain, kestabilan ekonomi NTB sangat bergantung dari sektor tambang, yang selama ini menjadi penyumbang terbesar dalam struktur ekonomi. Bahkan mencapai 20 persen dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Anggota DPRD NTB, M. Nashib Ikroman alias Acip, menuding adanya ketidakkonsistenan dalam penggunaan data sektor tambang.

Acip menilai pemerintah kerap menggunakan data tambang secara oportunistik alias aji mumpung.

IKLAN

“Jangan sampai saat tambang sedang tinggi, sektor tambang masuk sebagai pencitraan. Tapi saat tambang rendah dan berdampak ke pertumbuhan ekonomi, sektor tambang dikeluarkan supaya angkanya terlihat bagus,” ujar Acip melalui pesan WhatsApp, Selasa, 27 Mei 2025.

Ia menekankan pentingnya konsistensi dan kesepahaman antara Pemerintah Provinsi dan BPS dalam menyusun data ekonomi.

Acip juga menyebut bahwa sektor tambang tidak mencerminkan ekonomi riil karena sebagian besar produk tambang, seperti konsentrat, hanya untuk ekspor.

“Pertumbuhan ekonomi kita saat ini dominasi sektor tambang, padahal ini bukan ekonomi riil. Kalau mau melihat ekonomi riil, maka sektor tambang harus keluar dari hitungan. Yang sesungguhnya mendorong ekonomi NTB adalah sektor pertanian, pariwisata, dan perdagangan,” jelas politisi Perindo ini.

Kondisi ini menambah tekanan bagi pemerintahan Lalu Iqbal untuk segera mengambil langkah konkret dalam menstabilkan ekonomi NTB. Selain itu, memperbaiki transparansi dan akurasi data dalam pengambilan kebijakan.

Teguran Mendagri ke Gubernur

Pada triwulan pertama 2025, pertumbuhan ekonomi NTB tercatat minus 1,47 persen secara tahunan year-on-year (yoy) dan minus 2,32 persen secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq).

IKLAN

Teguran tersebut Tito sampaikan langsung dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025. Ia mempertanyakan penyebab anjloknya ekonomi NTB, padahal wilayah ini hanya terdiri dari dua pulau utama dan memiliki sumber daya alam yang melimpah.

“NTB saya sampai sekarang enggak terpikir ini, belum ketemu ini, Pak, kenapa pertumbuhan ekonominya bisa minus 1,47. Padahal cuma dua pulau utama,” ujar Tito di kanal YouTube Kemendagri RI, Selasa, 27 Mei 2025.

Tito juga mengingatkan bahwa Lalu Iqbal memiliki latar belakang yang cemerlang, termasuk sebagai mantan Duta Besar RI untuk Turki.

Ia menilai kondisi ini seharusnya menjadi pekerjaan rumah bagi Gubernur untuk mencari akar persoalan dan berkoordinasi dengan BPS Provinsi NTB. (*)

Muhammad Khairurrizki

Jurnalis Hukum Kriminal

Berita Terkait

Back to top button