Mataram (NTBSatu) – Seorang pelajar SMP berinisial MRP (15) mencoba mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di rumah ibunya, Muliyani (32), di Lingkungan Batu Mulut, Kelurahan Denggen, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur, pada Jumat, 18 April 2025 sekitar pukul 16.30 Wita.
Dugaan sementara, korban nekat melakukan tindakan tersebut karena persoalan sepele. Yakni terkait sepeda listrik dan perasaan kurang diperhatikan oleh orang tua.
Korban yang merupakan siswa kelas 2 SMP itu melakukan percobaan bunuh diri menggunakan tali nilon yang biasa untuk menggantung ayunan adiknya. Ia mengikatkan tali tersebut pada kayu usuk rumah dan naik ke atas kursi plastik setinggi sekitar 30 sentimeter untuk menjangkau tali.
Ibu korban, Muliyani, pertama kali melihat anaknya tergantung dalam kondisi mulut mengeluarkan air liur dan segera berteriak meminta pertolongan.
Jeritan tersebut mengundang perhatian para saksi yang merupakan keluarga korban dan tinggal serumah.
“Para saksi kemudian bergegas menolong korban dengan cara mengangkat tubuhnya dan melepaskan jeratan tali,” kata Kasi Humas Polres Lombok Timur, AKP Nikolas Osman, Sabtu, 19 April 2025.
Bekas tali tampak jelas di leher sebelah kiri korban, namun tidak ada luka dalam karena korban mengenakan lap makan sebagai pelindung di leher.
Menurut keterangan saksi Yarni, bahwa orang tuanya sempat memarahi korban beberapa hari sebelum kejadian, karena merusak sepeda listrik milik adiknya. Setelah kejadian itu, korban kerap mengurung diri di kamar dan enggan bersekolah.
Pada hari kejadian, korban meminta uang kepada ibunya dan menerima Rp15 ribu. Namun, permintaannya untuk meminjam sepeda motor mendapat penolakan. Alasannya, bannya sedang bocor.
Penolakan tersebut membuat korban marah dan menendang lemari. Sekitar 15 menit kemudian, Diana menemukan korban tergantung.
Keluarga segera membawa korban ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama.
“Namun karena keterbatasan peralatan medis, keluargan korban merujuknya ke RSUD dr. R. Soedjono Selong. Hingga saat ini, korban masih dirawat intensif di ruang IGD dan berada dalam kondisi kritis,” ungkap Osman. (*)