Mataram (NTBSatu) – Calon Gubernur NTB Nomor Urut 3, Lalu Muhamad Iqbal menanggapi kritikan Paslon 01 dan 02 saat debat mengenai kontribusinya kepada NTB ketika menjadi Duta Besar Indonesia untuk Turki.
Melalui Juru Bicara Milenial, Farida Harliya Prastika, Iqbal mengatakan, sebagai duta besar tidak hanya bertanggung jawab atas kepenting daerah NTB. Melainkan, mewakili Indonesia secara keseluruhan di Turki.
Sehingga menurut Farida, kritikan saat debat tersebut menunjukkan ketidakpahaman paslon lain terhadap esensi diplomasi. Serta, mengabaikan kompleksitas tugas duta besar.
“Iqbal bukanlah Gubernur atau Bupati yang harus mengurus daerah secara langsung. Ia adalah wajah Indonesia di Turki dan dalam kapasitas itu telah membuka banyak peluang besar bagi Indonesia. Termasuk NTB,” ungkap Farida kepada NTBSatu, Selasa, 12 November 2024 petang.
Kontribusi saat Jadi Duta Besar
Ia mencontohkan, seperti perdagangan Indonesia-Turki berhasil meningkat lebih dari 100 persen pada masa Iqbal menjabat. Angka perdagangan itu yang melesat dari 1,2 miliar dollar menjadi 2,6 miliar dollar. Ekspor Indonesia juga mengalami kenaikan signifikan, sebesar 56,7 persen.
Apabila NTB belum merasakan dampaknya, Farida justru mempertanyakan, apa yang pemerintah daerah telah lakukan untuk memanfaatkan peluang yang telah Iqbal buka.
Sebab, Pasangan Indah Dhamayanti Putri ini telah membuka jalan di banyak sektor strategis. Termasuk pertahanan, pendidikan, dan perdagangan.
Pada sektor pertahanan, Iqbal telah memfasilitasi kerja sama strategis dengan Turki yang menguatkan posisi Indonesia di Asia Tenggara.
Kemudian bidang pendidikan, meskipun kuota beasiswa Turki menurun, Iqbal justru berhasil meningkatkan kuota untuk Indonesia hingga 30 persen. Selanjutknya, membuka lebih dari 1.300 kursi untuk mahasiswa Indonesia untuk mendapatkan pendidikan internasional.
“Namun, peluang hanya akan menjadi peluang jika daerah siap melangkah masuk. Mengapa Pemprov NTB tidak menindaklanjuti peluang-peluang ekonomi dan diplomasi yang telah dirintis oleh Pak Iqbal?. Padahal di sinilah letak tanggung jawab mereka, untuk menyambut peluang yang ada. Bukan untuk menunggu hasil instan tanpa ada upaya yang konkret,” jelas Farida.
Sebelumnya, pada debat pertama Pilgub NTB oleh KPU NTB, Calon Gubernur Nomor Urut 2, Dr. H. Zulkieflimansyah alias Bang Zul mengkritik Iqbal. Bang Zul membandingkan tugas sebagai duta besar dengan gubernur.
Kritikan itu tidak selesai dalam debat pertama. Hal itu juga muncul pada debat kedua Pilgub NTB. Calon Gubernur NTB Nomor Urut 1, Dr. Sitti Rohmi Djalilah mempertanyakan kinerja Iqbal saat menjabat Duta Besar dan efek positinya terhadap NTB.
Rohmi menyebutkan, jumlah wisatawan asal Turki yang berkunjung ke NTB hanya sebanyak 60 orang atau setara satu buah bis. Sehingga, Rohmi menyangsikan pengaruh Iqbal sebagai Duta Besa RI untuk Turki terhadap NTB. (*)