Mendagri Tito Sebut Total Biaya Pemulihan Bencana Sumatra Capai Rp59,25 Triliun
Jakarta (NTBSatu) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian mengungkapkan, pemulihan bencana di Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar) memerlukan anggaran Rp59,25 triliun.
“Dari yang sudah pernah direkap waktu rapat dengan BNPB, sebagai masukan saja, kalau untuk pemulihan nanti sampai dengan selesai diperlukan anggaran lebih kurang Rp59,25 triliun,” kata Tito dalam Rapat Koordinasi Pemulihan Pascabencana yang disiarkan langsung di YouTube TVR Parlemen, Selasa, 30 Desember 2025.
Tito merincikan sebanyak Rp33,75 triliun untuk Aceh, Rp13,5 triliun untuk Sumatra Barat, dan Rp12 triliun untuk Sumatra Utara. Pemulihan itu meliputi berbagai macam sarana infrastruktur, mulai dari kantor desa hingga sekolah yang hancur akibat bencana.
“Termasuk masalah kantor desa, kemudian sekolah, kemudian fasilitas kesehatan, jembatan, dan lain-lain. Yang itu mungkin dikeroyok oleh seluruh K/L,” tutur Tito.
Rincian Daerah Terdampak Bencana Sumatra
Lebih lanjut Tito menjabarkan, secara total sejak awal bencana ada 52 kabupaten/kota yang terdampak di tiga wilayah tersebut. Rinciannya 18 wilayah di Aceh, 18 wilayah di Sumatra Utara, dan 16 wilayah di Sumatra Barat. Namun, sebagian besar wilayah sudah pulih.
Ia mengatakan, Sumatra Utara menjadi wilayah yang cepat pulih pascabencana. Sementara itu, wilayah yang paling berat adalah Aceh Tamiang.
“Yang paling berat adalah (Aceh) Tamiang, karena Tamiang pemerintahannya belum berjalan efektif dan kemudian ekonomi juga belum berjalan maksimal. Kemudian untuk di daerah Sumatra Utara, sekalian saja di sini. Sumatra Utara itu cepat sekali recover (pulih, red),” paparnya.
Tercatat dari 18 wilayah yang terdampak bencana di Sumatra Utara, tersisa 5 daerah yang kini masih proses pemulihan. Daerah-daerah tersebut meliputi Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, dan Kota Sibolga.
Sementara di Aceh, masih ada 6 wilayah yang terus menjadi perhatian pemerintah. Yakni, Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Aceh Timur, Gayo Lues, Bener Meriah, dan Pidie Jaya.
Tito menerangkan, sebagian besar wilayah yang berhasil pulih harus masuk dalam kategori kuning, yaitu kategori dalam perhatian karena mengalami bencana susulan.
“Pidie Jaya tidak dimasukkan kuning, tapi karena kemarin kena lagi beberapa hari lalu, ya kita harus masukkan kuning lagi,” jelas Tito.
Di Sumatra Barat, masih ada tiga wilayah yang perhatian dari 16 yang terdampak, yaitu Agam, Padang Pariaman, dan Tanah Datar.
“Tapi berkat kecepatan dan juga kerja keras dari semua pihak baik pusat maupun daerah dan masyarakat dan semua pihak yang terlibat, sampai saat ini kita melihat bahwa yang sudah banyak terjadi pemulihan,” tambah Tito. (*)



