Trauma Healing Lewat Permainan Edukatif, Tim Medis Ummat Hadirkan Edukasi PHBS dan Kesehatan Reproduksi Bagi Ibu dan Anak Terdampak Banjir Aceh Tamiang
Mataram (NTBSatu) – Tim Medis Universitas Muhammadiyah Mataram (Ummat), melaksanakan kegiatan trauma healing bagi masyarakat terdampak banjir di Kabupaten Aceh Tamiang.
Kegiatan tersebut dilaksanakan melalui permainan edukatif yang terintegrasi dengan edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta kesehatan reproduksi ibu dan anak.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berlangsung selama 14 hari. Mulai tanggal 18 hingga 31 Desember 2025 dengan sasaran utama kelompok rentan, khususnya anak-anak, balita, dan ibu.
Pelaksanaan kegiatan berlangsung di tiga titik lokasi, yakni pada hari pertama di Desa Benua, Kecamatan Rantau. Totalnya 76 peserta, yang terdiri atas 46 balita dan anak-anak serta 30 ibu-ibu.
Hari kedua di Kelurahan Rantau Pauh, Kecamatan Rantau dengan jumlah 60 peserta. Terdiri dari 30 balita dan anak-anak serta 30 ibu-ibu.
Selanjutnya, pada hari ketiga kegiatan di Posko Banjir RS Pertamina, Kecamatan Rantau dengan total 80 peserta. Terdiri atas 40 balita dan anak-anak serta 40 ibu-ibu.
Pulihkan Psikososial Anak

Dalam pelaksanaannya, Tim Medis Ummat tidak hanya memberikan edukasi kesehatan dasar, tetapi juga menaruh perhatian serius pada pemulihan psikososial anak pascabencana.
Anak-anak dan balita diajak mengikuti berbagai permainan edukatif interaktif yang dirancang secara khusus untuk menciptakan suasana yang aman, menyenangkan, dan penuh kehangatan.
Pendekatan ini bertujuan membantu anak mengurangi rasa takut, kecemasan, serta tekanan emosional akibat pengalaman traumatis selama bencana banjir.
Sebagai bentuk dukungan lanjutan terhadap proses trauma healing, anak-anak dan balita mendapat paket susu serta permainan edukatif. Tujuannya tidak hanya berfungsi sebagai bantuan logistik, tetapi juga sebagai media stimulasi tumbuh kembang dan pemulihan emosional.
Sementara itu, para ibu menerima paket MP-ASI serta hygiene kit yang berisi kebutuhan dasar, seperti tisu basah, hand sanitizer, pembalut. Serta, perlengkapan kebersihan lainnya guna mendukung kesehatan keluarga selama masa tanggap darurat.
Tekankan Edukasi Gizi
Salah satu narasumber kegiatan, Ni Wayan Ari Adiputri, M.Kes., menegaskan, edukasi gizi tetap menjadi aspek fundamental. Meskipun masyarakat berada dalam kondisi pascabencana.
“Pelaksanaan sosialisasi MP-ASI pada ibu bayi dan balita diharapkan dapat membantu para ibu tetap menjaga asupan makanan anak-anak mereka dengan memperhatikan porsi serta kualitas gizi yang baik, meskipun masih berada dalam situasi darurat pascabencana,” ujarnya.
Sementara itu, Siti Mardiyah WD, M.Kes., menyampaikan, trauma healing berbasis permainan edukatif merupakan pendekatan strategis dalam pemulihan kondisi psikologis anak dan balita terdampak banjir.
“Anak-anak dan balita merupakan kelompok paling rentan mengalami trauma pascabencana. Melalui permainan edukatif, mereka diajak kembali merasakan suasana aman, bahagia, dan nyaman. Aktivitas bermain ini bukan sekadar hiburan, tetapi menjadi sarana penting untuk menurunkan kecemasan, memulihkan emosi. Serta, mendukung tumbuh kembang anak di tengah kondisi darurat,” jelasnya.

Ia menambahkan, respons positif anak-anak, seperti tertawa, berinteraksi aktif, dan berani mengekspresikan diri selama kegiatan berlangsung. Hal ini menjadi indikator awal keberhasilan proses pemulihan psikososial.
“Ketika anak sudah mampu bermain dan berinteraksi secara aktif, itu menandakan proses trauma healing mulai berjalan. Oleh karena itu, pendekatan ini sangat penting untuk terus diintegrasikan dalam setiap respon kebencanaan. Khususnya, bagi kelompok anak dan balita,” tambahnya.
Komitmen Ummat
Melalui kegiatan ini, Tim Medis Ummat berharap dapat berkontribusi tidak hanya dalam pemulihan kesehatan fisik. Tetapi juga kesehatan mental dan emosional masyarakat terdampak banjir, khususnya anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.
Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen Universitas Muhammadiyah Mataram dalam menjalankan pengabdian kepada masyarakat yang holistik, humanis, dan berkelanjutan di wilayah terdampak bencana.
Sebagai penutup, Ummat menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendiktisaintek RI). Khususnya melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat Tanggap Bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemendiktisaintek RI.
Dukungan program ini menjadi landasan penting bagi pelaksanaan aksi kemanusiaan, serta penguatan peran strategis perguruan tinggi dalam penanggulangan bencana di Indonesia. (*)



