Prabowo Panggil Bahlil Bahas Rencana PLTS hingga Tambang Ilegal di Morowali
Jakarta (NTBSatu) – Presiden Prabowo Subianto memanggil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 26 November 2025, untuk membahas percepatan implementasi program Energi baru Terbarukan (EBT)
Fokus utama pembahasan mengenai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan skema satu desa satu megawatt.
“Tadi kami membahas secara detail, karena ini menjadi satu gagasan besar dari Bapak Presiden yang kami harus eksekusi terkait dengan satu desa satu megawatt,” kata Bahlil, mengutip unggahan video YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 27 November 2025.
Bahlil mengatakan, pembahasan teknis soal rencana ini sudah mencapai tahap akhir, terutama skema pelaksanaan dan pembiayaan proyek.
Pemerintah menargetkan, agar program tersebut dapat segera berjalan sebagai bagian dari transformasi energi nasional. Program ini untuk membawa listrik bersih dan terjangkau hingga ke desa-desa dan wilayah terpencil.
Hal tersebut dalam rangka memperkuat ketahanan energi nasional, sekaligus mempercepat transisi menuju masa depan Indonesia yang mandiri dan berkelanjutan.
“Alhamdulillah tadi sudah hampir selesai, tapi kita lihat skemanya sekarang yang kita lagi bahas dengan pembiayaannya,” kata Bahlil.
Selain itu, ia mengungkap arahan Presiden Prabowo soal Bandara Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Bahlil berfokus pada dugaan aktivitas pertambangan ilegal di lokasi itu. Ia menegaskan, pemerintah tetap akan memproses secara hukum jika ada aktivitas tambang ilegal di sekitar bandara.
“Arahan Bapak Presiden kepada kami, sebagai Satgas dan sebagai Menteri SDM adalah tegakkan aturan. Jangan pandang bulu, karena enggak boleh negara kalah dari apa yang terjadi yang kurang pas atau melanggar,” tambah Bahlil. (*)



