Pemkab Sumbawa Dorong Koperasi Desa Jadi Suplier SPPG Dukung Program MBG
Sumbawa Besar (NTBSatu) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa melalui Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (KUKMindag), mendorong Koperasi Desa Merah Putih memanfaatkan peluang bisnis sebagai penyedia bahan baku Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Dinas KUKMindag Kabupaten Sumbawa, E. S. Adi Nusantara menjelaskan, Pemkab Sumbawa menargetkan pembangunan sekitar 83 SPPG di seluruh daerah.
Dengan jumlah SPPG yang semakin banyak, kebutuhan sayur, telur, dan buah-buahan akan meningkat, sehingga membuka kesempatan koperasi desa menjadi suplier lokal.
“Jika seluruh SPPG beroperasi, kebutuhan bahan baku akan sangat besar. Ini peluang bagi pengurus KMP untuk memanfaatkan potensi desa masing-masing,” ujar Adi kepada wartawan, Senin, 24 November 2025.
Saat ini, sebagian besar kebutuhan bahan baku masih didatangkan dari luar daerah, seperti sayur dari Lombok dan telur dari Bali.
Pemkab Sumbawa berharap dengan keterlibatan Koperasi Desa Merah Putih sebagai suplier lokal, distribusi bahan baku dapat lebih efisien dan potensi inflasi akibat keterbatasan pasokan dapat ditekan.
Adi menekankan agar Koperasi Desa Merah Putih fokus menjadi suplier SPPG, bukan agen elpiji atau pupuk, yang margin keuntungannya kecil. Saat ini, terdapat 10 SPPG yang sudah beroperasi dengan kebutuhan sayur mencapai 3 ton per hari, belum termasuk telur dan daging ayam.
“Pemkab sedang melakukan pemetaan potensi desa dan produksi lokal untuk memastikan ketersediaan bahan baku di dalam daerah. Dengan data tersebut, kami bisa mengintervensi penyediaan bahan baku sehingga MBG dapat berjalan lancar,” jelasnya.
Program MBG yang menjadi salah satu inisiatif Pemkab Sumbawa, bertujuan memastikan anak-anak dan warga mendapatkan makanan bergizi gratis.
Selain itu, pemerintah daerah juga mendorong pendirian gerai kopi dan produk UMKM lain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui keterlibatan koperasi.
“Keberhasilan program ini berdampak langsung pada masyarakat. Pemerintah daerah terus memperbaiki sistem distribusi bahan baku agar tidak ada pihak yang tertinggal,” tambahnya. (*)



