IPA dan IPHA Masih Rendah, Pemprov NTB Siapkan Intervensi Perlindungan Anak
Mataram (NTBSatu) – Penguatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), menjadi salah satu agenda strategis dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) NTB 2025–2029.
Kepala Bappeda Provinsi NTB, Iswandi mengatakan, pembangunan manusia sebagai fondasi utama yang menentukan keberhasilan pembangunan di berbagai sektor.
Menurutnya, pembentukan SDM yang tangguh tidak hanya berbicara soal pendidikan. Tetapi juga mencakup ketahanan keluarga, perlindungan anak, kesetaraan gender, hingga keterlibatan pemuda dalam pembangunan.
“RPJMD ke depan menempatkan pembangunan manusia sebagai prioritas utama. Karena keluarga yang kuat dan anak yang terlindungi adalah modal sosial paling penting bagi NTB,” tegas Iswandi, Sabtu, 22 November 2025.
Indeks Perlindungan Anak (IPA) menjadi salah satu indikator yang menggambarkan kondisi tersebut. Selama lima tahun terakhir, capaian IPA NTB masih menunjukkan tren fluktuatif.
Pada 2023, NTB berada dalam 10 provinsi dengan nilai IPA terendah secara nasional. Kota Mataram, Kota Bima, dan Kabupaten Sumbawa Barat menjadi daerah dengan nilai IPA tertinggi. Sementara itu, Kabupaten Dompu, Lombok Tengah, dan Lombok Utara masih berada pada posisi terendah.
Dari lima komponen utama IPA, beberapa aspek yang memerlukan perhatian khusus adalah pendidikan, pemanfaatan waktu luang, dankegiatan budaya, karena capaian ketiganya masih berada di bawah 50 persen.
Komponen ini mencerminkan akses anak terhadap pendidikan berkualitas, kemampuan mengisi waktu dengan aktivitas positif, serta keterlibatan mereka dalam kegiatan budaya.
Selain itu, Indeks Pemenuhan Hak Anak (IPHA) juga memperlihatkan pola serupa. Dalam lima tahun terakhir, nilai IPHA NTB bergerak fluktuatif dan masih berada pada posisi ke-11 terendah secara nasional pada 2023.
Kabupaten/kota dengan capaian IPHA tertinggi tetap konsisten, yakni Kota Mataram, Kota Bima, dan Sumbawa Barat. Sementara daerah yang memerlukan perhatian lebih adalah Dompu, Lombok Tengah, dan Lombok Utara.
Fokus RPJMD NTB 2025-2029
Iswandi mengatakan, capaian ini menjadi dasar penting dalam penyusunan RPJMD 2025–2029. “Data ini memperlihatkan dengan jelas wilayah mana yang harus kita intervensi lebih kuat. Fokus RPJMD mendatang itu memperkuat perlindungan anak, meningkatkan kualitas keluarga, dan memastikan tidak ada kabupaten/kota yang tertinggal dalam pelayanan dasar,” jelasnya.
Ia menambahkan, RPJMD 2025–2029 akan memprioritaskan peningkatan kualitas layanan pendidikan, pengembangan ruang kreativitas dan budaya bagi anak, serta penataan program kesetaraan gender dan pemberdayaan pemuda.
Harapannya, langkah ini dapat mengakselerasi peningkatan indeks-indeks pembangunan manusia secara merata di seluruh NTB. (*)



