Diskominfotik SumbawaSumbawa

BPBD Sumbawa Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Musim Hujan

Sumbawa Besar (NTBSatu) – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa, Muhammad Nurhidayat menegaskan, kesiapan menghadapi musim hujan yang diperkirakan mencapai puncaknya pada akhir November 2025.

Fenomena pancaroba menyebabkan kondisi cuaca di Sumbawa bervariasi. Beberapa daerah, seperti Kecamatan Alas Barat dan Lape, masih mengalami kekeringan.

Sementara wilayah selatan, termasuk Lunyuk, Ropang, Lantung, dan Orong Telu, mulai hujan sehingga rawan banjir dan longsor.

“Musim pancaroba, di Sumbawa ada daerah yang sudah hujan, yaitu di daerah selatan sumbawa. Ada yang kekeringan dan krisis air bersih, seperti Alas Barat dan Lape,” ujar Nurhidayat kepada NTBSatu, Senin, 10 November 2025.

BPBD Kabupaten Sumbawa menyiapkan langkah mitigasi melalui program Desa Tangguh Bencana (Destana). Program kerja sama Indonesia-Australia ini membekali masyarakat dengan penyuluhan, himbauan, dan edukasi jalur evakuasi untuk menghadapi banjir, longsor, maupun puting beliung.

“Saat ini, enam desa di Kecamatan Moyo Utara sudah mengikuti program ini, karena wilayah tersebut rutin terdampak banjir setiap tahun,” tambah Nurhidayat.

Selain mitigasi, BPBD melakukan pemantauan dan penanganan darurat. Beberapa bencana baru-baru ini meliputi longsor di Orong Telu, kerusakan irigasi sepanjang 70 meter di Desa Semamung, Kecamatan Moyo Hulu akibat terbawa air sungai, serta angin puting beliung yang merusak 40 atap rumah di Desa Serange.

Nurhidayat menekankan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap faktor lingkungan. Hilangnya vegetasi di hulu mempercepat aliran air hujan ke sungai, meningkatkan risiko banjir di hilir, terutama di pesisir Moyo Utara.

BPBD Sumbawa juga mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap cuaca ekstrem, menjaga kebersihan sungai dari sampah dan tebangan kayu. Tujuannya, agar aliran air tidak tersumbat serta memahami tanda-tanda bencana dan lokasi evakuasi.

“Kesiapsiagaan masyarakat adalah kunci utama mengurangi risiko bencana. Kalau sudah tahu bencana, lari duluan, jangan menunggu terlambat,” kata Nurhidayat.

Dengan persiapan ini, BPBD berharap dampak banjir, longsor, dan puting beliung dapat diminimalkan, sekaligus meningkatkan ketangguhan masyarakat Sumbawa menghadapi bencana. (*)

IKLAN

Berita Terkait

Back to top button