BREAKING NEWSKota Bima

Hujan 3 Jam Kawasan Hulu, 2 Kecamatan di Kota Bima Tergenang 

Mataram (NTBSatu) — Kekhawatiran akibat penggundulan hutan di kawasan hulu Kota Bima mulai terasa dampaknya.

Banjir bandang melanda sejumlah wilayah di Kota Bima pada Sabtu malam, 8 November 2025, sekitar pukul 23.17 Wita. 

Pemicunya, hujan dengan intensitas sedang hingga deras yang mengguyur kawasan hulu di Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, sejak pukul 20.40 Wita.

Sehingga menyebabkan aliran air meluap menuju kawasan pemukiman di Kota Bima. 

Sebagaimana informasi awal, hutan di tiga kecamatan di Kabupaten Bima, masuk dalam kawasan hulu.  Wawo,  Lambitu dan Belo. Hutan wilayah kekuasaan KPH Maria Donggomassa ini dikritik kerena penggundulan demi lahan Jagung. Kekhawatiran itu mulai terasa, sejak hujan sepekan terakhir.

Hujan kali ini menyebabkan banjir yang merendam permukiman di dua kecamatan.

Yakin, Kecamatan Rasanae Barat dan Rasanae Timur. Di Rasanae Barat, banjir terjadi di Kelurahan Paruga, Pane, dan Dara. Sementara di Rasanae Timur, luapan air berdampak pada Kelurahan Lampe dan Oimbo.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD NTB, Ahmadi mengatakan, sebanyak 237 KK atau 743 jiwa terdampak di Kelurahan Pane, sementara di Kelurahan Oimbo terdampak 59 KK atau 236 jiwa. Di Kelurahan Lampe, banjir bahkan menggerus satu unit rumah warga serta berdampak pada 3 KK (14 jiwa). Pendataan di Kelurahan Paruga dan Dara masih berlangsung.

“Hujan deras di wilayah hulu memicu peningkatan debit air secara tiba-tiba dan menyebabkan luapan ke wilayah permukiman,” kata Ahmadi.

Banjir Sudah Surut

Banjir masuk ke rumah warga di Kota Bima. Foto: Dok. BPBD NTB

Tim TRC-PB BPBD Kota Bima bersama TNI/Polri dan aparat kelurahan kecamatan telah bergerak menangani kondisi darurat.

Termasuk melakukan assessment dampak, koordinasi lintas relawan, dan distribusi informasi kepada masyarakat.

Saat ini, kondisi banjir telah surut sepenuhnya, namun lumpur tebal dan material bawaan masih menutup sebagian akses jalan dan halaman rumah warga. 

Alat pengeruk lumpur menjadi kebutuhan mendesak untuk mempercepat proses pembersihan dan pemulihan.

BPBD juga mengimbau masyarakat tetap waspada mengingat potensi meningkatnya curah hujan pada periode pergantian musim.

Adapun pendataan lanjutan masih dilakukan untuk memastikan kebutuhan warga terdampak dapat ditangani tepat sasaran. (*)

Berita Terkait

Back to top button