Bupati Iron Usulkan Dua Lokasi Pembangunan SMA Unggulan Garuda di Lombok Timur
Lombok Timur (NTBSatu) – Pemerintah Kabupaten Lombok Timur menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), dengan mengusulkan dua wilayah sebagai lokasi pembangunan SMA Unggulan Garuda.
Dua lokasi itu, yakni Kebun Raya Lemor di Kecamatan Suela dan Gunung Malang di Kecamatan Pringgabaya.
Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin memimpin langsung peninjauan dua titik lokasi tersebut pada Jumat, 31 Oktober 2025. Peninjauan bersama tim dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek).
Setelah peninjauan lapangan, Iron -sapaan akrab Bupati Lombok Timur- menggelar diskusi bersama tim kementerian untuk membahas hasil kajian awal.
Bupati Iron menegaskan, komitmen penuh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur mendukung proyek pendidikan nasional ini.
“Keputusan ada di pusat, namun kita sudah usulkan dua lokasi. Keduanya menarik dan memiliki potensi besar. Tentu ada kelebihan dan kekurangan yang akan kita sempurnakan,” tegasnya.
Pembangunan Mulai 2026
Direktur Jenderal Sains dan Teknologi, Ahmad Najib Burhani menyampaikan apresiasi atas langkah cepat Pemkab Lombok Timur dalam menyiapkan usulan.
“Kami sedang mencari lokasi SMA Garuda di Indonesia Timur, dan di Nusa Tenggara Barat belum ada Sekolah Garuda baru maupun transformasi. Karena itu kami berterima kasih kepada Pak Bupati atas inisiatif ini,” ujarnya.
Najib mengakui, kedua lokasi ini memiliki potensi sama kuat sehingga menjadi selection headache atau pilihan sulit. Keduanya berada di lokasi strategis dekat jalan raya dan memenuhi sebagian besar kriteria, termasuk syarat utama lahan minimal 20 hektare.
“Yang terpenting dalam pembangunan ini adalah kolaborasi antara pemerintah daerah, provinsi, dan pusat. Jika semua berjalan selaras, prosesnya akan cepat dan lancar,” tegasnya.
Ia menambahkan, bila seluruh proses berjalan sesuai rencana, pembangunan SMA Unggul Garuda akan mulai pada tahun 2026 dan target beroperasi pada 2027 untuk penerimaan murid baru.
“Tahun 2025 kami membangun empat lokasi baru. Untuk 2026, salah satunya direncanakan di Lombok Timur, NTB,” jelas Najib.
Sementara itu, Muhamad Fajar Subkhan, tim pakar dari Politeknik Negeri Malang yang turut melakukan kajian teknis menuturkan, pihaknya menilai dua aspek utama, yakni legalitas tanah dan kelayakan teknis lapangan.
“Kami memastikan tanah yang diusulkan harus clear and clean, baik dari sisi hukum maupun kondisi fisik,” ungkapnya.
Fajar menambahkan, lokasi ideal untuk pembangunan adalah lahan yang siap bangun, memiliki luasan memadai. Serta ditunjang sarana dan prasarana pendukung seperti listrik dan air, mengingat sekolah tersebut akan berbasis asrama.
Dengan selesainya tahapan peninjauan dan kajian awal, keputusan akhir kini menunggu hasil evaluasi tim pusat untuk menentukan lokasi final pembangunan SMA Unggul Garuda di Lombok Timur yang akan menjadi pusat pendidikan unggulan di wilayah timur Indonesia. (*)



