Olahraga

MotoGP Mandalika 2025 Dongkrak Ekonomi NTB dan Serap Ribuan Pekerja Lokal

Mataram (NTBSatu) – Gelaran MotoGP Mandalika 2025 tidak hanya menghadirkan balapan kelas dunia, tetapi juga menggerakkan sektor pariwisata, transportasi, dan tenaga kerja secara masif.

“Kami memandang ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia bukan semata perhelatan olahraga, melainkan instrumen strategis nation branding yang menempatkan Indonesia dalam peta pariwisata dan olahraga dunia,” ungkap Direktur Utama InJourney, Maya Watono dalam rilis ITDC yang NTBSatu terima Senin, 6 Oktober 2025.

Lonjakan kunjungan wisatawan terjadi selama tiga hari penyelenggaraan di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika.

Tingkat hunian hotel di kawasan The Mandalika mencapai 100 persen, sementara rata-rata okupansi hotel di Pulau Lombok mencapai 93 persen.

Para wisatawan memenuhi penginapan, restoran, dan pusat oleh-oleh, yang akhirnya memacu pendapatan pelaku usaha lokal.

MotoGP Mandalika Magnet Transportasi Udara

Aktivitas transportasi udara meningkat pesat sepanjang akhir pekan MotoGP. Bandara Internasional Lombok mencatat, 44 penerbangan tambahan yang mengangkut ribuan penumpang menuju Lombok.

Garuda Indonesia menambah 18 penerbangan, Citilink menambah 10, AirAsia delapan, Wings Air enam, dan Pelita Air dua penerbangan.

Penambahan jadwal penerbangan ini menunjukkan peran ajang MotoGP Mandalika sebagai penggerak utama mobilitas wisatawan, sekaligus akselerator pertumbuhan sektor pariwisata NTB.

Selain membawa manfaat bagi industri penerbangan, MotoGP Mandalika 2025 juga menciptakan lapangan kerja besar bagi masyarakat lokal.

Penyelenggara menyerap lebih dari 2.073 pekerja lokal di berbagai sektor. Mulai dari layanan kebersihan, keamanan, transportasi, logistik, hingga dukungan operasional acara.

IKLAN

Keterlibatan warga setempat memberikan efek ganda terhadap perekonomian daerah, sekaligus membuka peluang peningkatan keterampilan bagi tenaga kerja muda NTB.

“Melalui event ini, kami berkomitmen menciptakan multiplier effect ekonomi bagi masyarakat yang tercermin dari lonjakan tingkat okupansi hotel hingga 100 persen. Meningkatnya frekuensi penerbangan tambahan yang terjual habis, serta antusiasme wisatawan yang terus bertumbuh dari tahun ke tahun,” tambahnya.

Selain aspek ekonomi, penyelenggara juga menampilkan kearifan lokal Lombok sebagai bagian dari rangkaian acara.

Atraksi budaya, kuliner khas, dan pameran kerajinan lokal memperkaya pengalaman penonton. Tradisi masyarakat Sasak menjadi daya tarik tersendiri dan memperkuat citra The Mandalika sebagai destinasi sportainment kelas dunia.

Sementara itu, Chairman Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025, Troy Warokka menyampaikan, penyelenggaraan MotoGP bukan hanya sekadar tingginya tingkat kunjungan penonton.

“Sinergi antara ESG, ITDC, dan Dorna Sport, menjadikan Pertamina Grand Prix of Indonesia sebagai ajang internasional yang bukan hanya menghadirkan balapan kelas dunia, tetapi juga memberi dampak sosial, budaya, dan ekonomi yang positif bagi masyarakat,” ujarnya. (*)

Berita Terkait

Back to top button