Ekonomi BisnisHEADLINE NEWS

Sempat Mengkhawatirkan, Okupansi Hotel saat MotoGP Mandalika 2025 Catat Rekor Tertinggi

Mataram (NTBSatu) – Sehari sebelum balapan MotoGP di Sirkuit Mandalika, jumlah pesanan kamar hotel di wilayah Lombok meningkat drastis. Per hari ini Sabtu, 4 Oktober 2025, secara keseluruhan okupansi hotel mencapai 93 persen.

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Ahmad Nur Aulia mengatakan, peningkatan pesanan kamar hotel ini hampir merata di seluruh wilayah di Lombok. Misalnya, okupansi hotel di Kota Mataram sudah 90 persen.

“Sedangkan di kawasan Mandalika malah penuh seratus persen,” ujar Aulia, Sabtu, 4 Oktober 2025.

Demikian kawasan wisata Senggigi, juga ikut bergairah dengan tingkat keterisian kamar lebih dari 80 persen. Sehingga, kata Aulia, jika dirata-ratakan, okupansi hotel di Lombok sudah mencapai 93 persen. Menjadi salah satu rekor tertinggi selama penyelenggaraan MotoGP di Mandalika.

Tepis Isu Penonton MotoGP Mandalika 2025 Sepi

Menurut Aulia, keterisian kamar hotel yang meningkat signifikan ini, sekaligus menepis isu sepinya penonton MotoGP Mandalika 2025 yang sempat ramai beberapa hari lalu.

Lonjakan okupansi hotel ini sudah terasa sejak awal pekan balapan. Ia menyebut, peningkatan tamu terjadi merata di berbagai wilayah Lombok, terutama Mataram, Mandalika, dan Senggigi.

“Awalnya banyak yang khawatir karena kabar tiket belum habis terjual. Tetapi menjelang race (balapan, red), situasinya berbalik cepat. Hotel penuh, jalanan ramai, dan atmosfernya luar biasa,” katanya.

Ia menyebut keberhasilan ini tak lepas dari kerja sama lintas sektor. Pemerintah daerah bersama pelaku industri wisata gencar melakukan promosi di berbagai platform digital, termasuk mendorong paket wisata terpadu yang menarik minat penonton dari luar daerah.

“Promosi yang dilakukan semua pihak membuahkan hasil luar biasa. Dari H-1 MotoGP, hotel-hotel di Mataram sudah melonjak ke angka 90 persen okupansi,” ungkapnya.

Bagi pelaku usaha perhotelan, lonjakan ini menjadi sinyal positif setelah beberapa tahun menghadapi fluktuasi wisata. Dampak MotoGP kali ini bahkan dirasakan hingga ke sektor pendukung seperti transportasi, kuliner, dan UMKM yang ikut menikmati derasnya arus wisatawan.

IKLAN

Event internasional seperti MotoGP ini bukan hanya mengangkat nama NTB, tapi juga menghidupkan semua lini ekonomi. Dari hotel besar hingga pedagang kecil, semuanya merasakan manfaatnya,” tegas Aulia.

Kadispar NTB itu optimistis momentum MotoGP Mandalika akan memperkuat posisi Lombok sebagai destinasi unggulan pariwisata nasional. Ia berharap dampak positif ini tidak hanya berhenti pada gelaran tahun ini, tetapi terus berlanjut ke berbagai event mendatang.

“Kami ingin MotoGP bukan sekadar tontonan tahunan, tapi jadi motor penggerak ekonomi daerah. Lombok sudah membuktikan diri mampu menampung ribuan tamu dengan pelayanan terbaik. Ini bukti pariwisata NTB siap melaju lebih kencang,” kata Aulia. (*)

Muhammad Yamin

Jurnalis NTBSatu

Berita Terkait

Back to top button