Pemprov NTB Tepis Tudingan Tim Percepatan Gubernur Jadi “Lahan Parkir” Timses

Mataram (NTBSatu) – Pembentukan tim percepatan Gubernur NTB, masih jadi perbincangan. Selain disebut pemborosan anggaran, juga kerap dikait-kaitkan sebagai “lahan parkir” tim sukses (timses) Iqbal – Dinda.
Penjabat (Pj.) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB, Lalu Moh. Faozal menepis isu tersebut. Menurutnya, pembentukan tim percepatan ini murni berdasarkan kebutuhan organisasi untuk membantu Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal dalam menjalankan program-program kerjanya.
“Kata siapa (lahan parkir timses), tidak ada. Ini kan ada namanya kebutuhan,” kata Faozal.
Mengenai orang-orang yang tergabung dalam tim percepatan ini, Faozal tidak membeberkannya. Demikian besaran gajinya, Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) NTB ini mengaku tidak mengetahuinya. Hanya saja ia memastikan, pembentukan tim percepatan ini murni berdasarkan kebutuhan organisasi.
“Saya belum lihat soal gajinya, tapi yang penting kita berkebutuhan terhadap hadirnya tim ini,” ujarnya.
Gubernur Iqbal Bentuk Tim Percepatan
Sebelumnya, Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal resmi membentuk tim percepatan. Tim ini nantinya akan membantu gubernur menjalankan program kerja dalam mencapai visi-misi NTB Makmur Mendunia.
Iqbal mengatakan, tim percepatan ini berisikan akademisi, teknokrat, dan beberapa unsur dengan latar belakang dan kepakarannya di bidangnya masing-masing.
“Tim percepatan terdiri beberapa unsur, ada dari teknokratik, akademisi, dan sebagainya,” kata Iqbal, Rabu, 17 September 2025.
Iqbal tidak membeberkan siapa saja orang-orang yang tergabung dalam tim percepatan serta berapa jumlahnya. Namun ia memastikan, sudah menominasikan beberapa akademisi dan teknokrat menempati posisi tersebut.
“Belum saya tahu finalnya berapa (tim percepatan), tapi saya sudah menominasikan beberapa akademisi dan teknokrat,“ ujarnya.
Pemborosan Anggaran
Anggota Komisi III DPRD NTB, Muhammad Aminurlah melayangkan kritik kepada Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal perihal pembentukan tim percepatan gubernur.
Maman, sapaan Muhammad Aminurlah menilai, pembentukan tim percepatan sebagai pemborosan anggaran. Terlebih, anggaran untuk pembiayaan tim yang membantu gubernur ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Ini boros dari sisi penggunaan anggaran,” kata Maman, Jumat, 19 September 2025.
Harusnya, lanjut Maman, anggaran-anggaran tersebut untuk hal-hal yang lebih urgen dan produktif. Misalnya, membantu mengentaskan kemiskinan ekstrem dan program prioritas lainnya.
“Jangan boros lah, masih ada yang sangat diperlukan,” ujarnya. (*)