Pemkot Mataram Intensifkan Patroli Setelah Viralnya Kematian Mahasiswi Unram

Mataram (NTBSatu) – Pemerintah Kota Mataram bergerak cepat menyikapi kasus kematian mahasiswi Universitas Mataram (Unram) di kawasan Pantai Nipah, Lombok Utara.
Sekretaris Daerah Kota Mataram, Lalu Alwan Basri, menegaskan pihaknya bersama jajaran akan memperketat patroli dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat.
“Kami dari wali kota hingga ke tingkat kelurahan mengantisipasi agar peristiwa ini tidak terulang kembali. Kami imbau masyarakat, terutama anak-anak kita yang sedang menempuh pendidikan, untuk selalu berhati-hati dan menjaga komunikasi dengan orang tua,” ujarnya, Kamis, 28 Agustus 2025.
Alwan juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi aktivitas anak, baik yang masih bersekolah maupun kuliah.
“Pengawasan itu sangat penting. Komunikasi harus lancar agar orang tua bisa memantau keberadaan anak-anaknya,” tambahnya.
Selain patroli kepolisian, Pemkot Mataram juga akan melibatkan Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) serta Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) dalam menjaga keamanan wilayah.
“Kami lakukan patroli lebih intensif. Informasi sekecil apa pun agar segera disampaikan,” tegasnya.
Kronologis Kejadian
Kasus yang menyita perhatian publik ini terjadi pada Rabu, 27 Agustus 2025, dini hari. Mahasiswi Unram, Made Vaniradya Puspa Nitra (19) asal Pejanggik, Kota Mataram, dan rekannya Radit Ardiansyah (19) asal Sumbawa, menjadi korban dugaan pembegalan.
Sekitar pukul 16.30 WITA, keduanya berangkat dari kampus menggunakan sepeda motor Honda PCX hitam bernopol EA 5502 AI. Mereka menuju Pantai Nipah untuk menikmati sunset.
Namun hingga tengah malam, keduanya tak kunjung pulang.
Orang tua Made Vaniradya mencoba melacak keberadaan putrinya melalui check point (CP) dan menemukan lokasi terakhir di sekitar Pantai Nipah.
Pukul 01.30 WITA, Radit ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri dan segera dilarikan ke Puskesmas Nipah.
Sementara pukul 06.30 WITA, Made ditemukan meninggal dunia dengan posisi terlungkup di lokasi kejadian.
Dari keterangan Radit yang masih dalam perawatan di RS Bhayangkara, pelaku berjumlah dua orang dan sempat memukulnya menggunakan kayu. (*)