BREAKING NEWSLombok Barat

BREAKING NEWS – Geger Mayat Perempuan Dicor dalam Sumur, Diduga Dibunuh Pacarnya

Mataram (NTBSatu) – Warga Desa Perampuan, Kecamatan Labuapi, Lombok Barat, digegerkan dengan penemuan jenazah seorang perempuan bernama Nurminah (27).

Korban yang sehari-hari bekerja di warung Sate Hajat itu, ditemukan terkubur di dalam sumur sebuah perumahan dan bagian atasnya telah dicor dengan semen.

Polisi yang menerima laporan segera melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Proses penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan kronologi dan motif pembunuhan tersebut.

Korban Hilang Sejak Awal Agustus

Kakak korban, Sarinah, lebih dulu melapor ke Polsek Gerung pada 12 Agustus 2025. Ia menyampaikan adiknya menghilang secara misterius.

Nurminah terakhir terlihat meninggalkan rumah di Desa Beleka menggunakan sepeda motor Honda Beat, pada 10 Agustus 2025 sekitar pukul 08.00 Wita tanpa memberi kabar.

IKLAN

Saat melapor, Sarinah menjelaskan ciri-ciri adiknya, yakni berkulit sawo matang, berambut keriting, berbadan kurus, dan memiliki tinggi sekitar 160 centimeter.

Hasil penelusuran polisi mengungkap, Nurminah menjalin hubungan dengan seorang pria bernama Imam Hidayat alias INB. Korban disebut sempat berjanji bertemu Imam di Perumahan BTN Griya Perampuan Asri, lokasi yang akhirnya menjadi tempat ditemukannya jasad korban.

Kecurigaan polisi semakin kuat setelah melihat tumpukan pasir di depan rumah tersebut, seolah-olah sedang ada pekerjaan bangunan. Setelah ditelusuri, polisi berhasil menemukan Imam Hidayat di wilayah Gebang Baru, Kota Mataram, dan langsung membawanya ke Polres Lombok Barat.

Dalam interogasi, Imam Hidayat mengakui telah menganiaya Nurminah. Ia memukul korban hingga tak sadarkan diri, menyeret tubuhnya, lalu melemparkannya ke sumur. Kepala korban diduga terbentur keras di dasar sumur hingga tewas.

Untuk menghilangkan jejak, Imam kemudian menimbun sumur dengan material bangunan dan mengecor bagian atasnya menggunakan semen.

IKLAN

Pemerintah Desa Turun Tangan

Kepala Desa Perampuan, H. Muhammad Zubaidi mengaku pihaknya sejak awal memantau kasus ini bersama aparat keamanan desa dan tim kepolisian.

Ia menyebut, laporan orang hilang yang ramai di media sosial membuat pemerintah desa harus turun tangan agar kasus cepat terungkap.

“Saya langsung turun ke TKP karena atas dasar informasi masyarakat bahwa ada beberapa orang hilang. Laporan hilang ini masuk ke Polsek dan Polres sejak 10 Agustus, sehingga kami berkoordinasi dengan berbagai pihak,” jelasnya.

1 2Laman berikutnya

Berita Terkait

Back to top button