Ancaman Kekeringan Mulai Melanda NTB

Mataram (NTBSatu) – Ancaman kekeringan seperti krisis air bersih mulai melanda Provinsi NTB. Sejumlah daerah di NTB mulai kekurangan air bersih. Seperti di Kabupaten Lombok Utara, Bima, dan Sumbawa.
Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal mengaku sudah menyiapkan langkah antisipatif terhadap potensi bencana akibat kekeringan. Termasuk, melakukan pemetaan terhadap daerah-daerah rawan kekeringan.
“InsyaAllah kita akan lakukan intervensi,” kata Iqbal, Rabu, 13 Agustus 2025.
Penanganan terhadap potensi bencana kekeringan sudah masuk dalam perencanaan. Seperti penggunaan anggaran dan sebagainya. Termasuk penggunaan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT).
“Tapi kalau BTT berdasarkan kebutuhan, namun kalau selama ada dalam anggaran berjalan kita akan gunakan itu dulu,” ungkap Iqbal.
Fakta di lapangan, masalah kekurangan air bersih sudah melanda Gili Trawangan dan Gili Meno, Lombok Utara.
Sehingga mengharuskan, Bupati KLU, Najmul Akhyar bersurat ke Gubernur NTB meminta dispensasi operasional sementara PT TCN sebagai penyedia layanan air bersih di kawasan tersebut.
Namun hingga hari ini, Gubernur yang berjanji akan bertemu langsung dengan Bupati KLU untuk membahas terkait persoalan ini belum juga terealisasi.
“Kita komunikasi dengan Bupati KLU. Tapi kalau ketemu belum,” kata Iqbal.
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Turki ini menegaskan, masalah krisis air bersih di Gili Trawangan, Meno, dan Air (Tramena) tetap akan dibahas dan didiskusikan untuk mendapatkan solusi terbaik.
“Semua yang terkait dengan Tramena kita akan diskusikan dengan Pemkab KLU,” ujarnya.
Apakah akan menyetujui permintaan dispensasi operasional PT TCN ini, Iqbal belum bisa menjawabnya. Menyusul hal itu akan didiskusikan terlebih dulu. Demikian terkait pemberitahuan diskresi atau kebebasan mengambil keputusan sendiri oleh Bupati KLU.
“Nanti kita lihat, kita akan diskusikan dulu,” imbuhnya. (*)