Mataram (NTBSatu) – Konten kreator muda asal Malang, Ghozee meninggal dunia pada Sabtu, 12 Juli 2025. Kabar tersebut langsung menyebar di media sosial.
Nama kreator yang akrab di telinga mahasiswa ini, melejit berkat kreativitas segar yang selalu relevan dengan kehidupan kampus.
Kepergiannya tak hanya meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga dan teman dekat. Tetapi juga bagi ribuan penggemar yang mengikuti perjalanan kariernya di TikTok, Instagram, hingga YouTube.
Popularitas Ghozee meroket saat parodi suara Dilan versinya viral di TikTok pada 2024. Video pendek itu memadukan humor cerdas dan penyampaian yang santai, sehingga warganet sukai.
Dari momen viral ini, ia menegaskan, sebagai kreator berkarakter kuat tak sekadar mengejar tren. Tetapi juga menghadirkan konten dengan sentuhan narasi storytelling yang unik.
Tidak berhenti di sana, Ghozee menggagas konsep video “senggol kampus” bersama sahabatnya, Abdurrafi alias Abdur.
Lewat segmentasi konten ini, ia mengajak mahasiswa di berbagai perguruan tinggi Indonesia mengekspresikan kebanggaan kampus lewat tantangan kreatif.
Bekerja sama dengan kreator besar, seperti Danang Giri Sadewa, gerakan “senggol kampus” berubah dari sekadar gimmick digital menjadi wadah kolaborasi, adu kreativitas, dan ajang memperkuat solidaritas antarmahasiswa.
Sebagai mahasiswa Hubungan Internasional di salah satu kampus ternama Malang, Ghozee mematahkan stereotip bahwa dunia akademik sulit berjalan selaras dengan industri kreatif.
Ia memperlihatkan bagaimana teori kelas dapat berpadu dengan praktik digital, lalu menghasilkan karya yang bukan cuma menghibur, tetapi juga menginspirasi.
Banyak mahasiswa mulai berani mengeksplorasi bakat di dunia konten, karena meneladani semangat Ghozee. Ia selalu menekankan, ide sederhana mampu berdampak besar selama konsisten dalam mengeksekusi.
Video parodi, tantangan “senggol kampus“, serta pesan positif yang ia taburkan akan terus memotivasi kreator dan generasi muda Indonesia untuk mengejar mimpi di era digital.
Selamat jalan Ghozee, jejak inspirasimu akan senantiasa menguatkan mahasiswa lainnya untuk berkarya tanpa batas. (*)
