Pemkot Mataram Fasilitasi Seragam Gratis Bagi Siswa Kurang Mampu

Mataram (NTBSatu) – Kabar baik bagi orang tua siswa dari keluarga kurang mampu di Kota Mataram. Tahun ini, Dinas Pendidikan Kota Mataram mendorong sekolah untuk memberikan seragam gratis bagi siswa yang membutuhkan, sebagai bentuk kepedulian dan pemerataan akses pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, Yusuf menyampaikan, sejumlah sekolah sudah mulai menghimpun seragam bekas pakai dari kakak kelas maupun alumni. Seragam yang masih layak ini nantinya untuk siswa dari keluarga pra sejahtera.
“Beberapa sekolah sudah mulai kumpulkan seragam dari kakak kelas atau alumni. Ini akan dibagikan kepada siswa yang membutuhkan,” ujar Yusuf, Sabtu, 5 Juli 2025.
Selain itu, seragam khusus seperti batik sekolah dan pakaian olahraga yang tidak dijual di pasaran juga tetap akan disediakan koperasi sekolah. Namun, pihak sekolah juga akan memfasilitasi jenis seragam tersebut secara gratis untuk siswa kurang mampu.
Upaya ini menjadi bagian dari langkah Dinas Pendidikan untuk meringankan beban orang tua, sekaligus menanggapi keluhan mengenai kewajiban membeli seragam dari koperasi sekolah dengan harga tinggi.
Yusuf menegaskan, saat ini tidak ada lagi kewajiban membeli seragam di koperasi sekolah. Orang tua siswa mendapat kebebasan penuh memilih tempat pembelian seragam sesuai kemampuan masing-masing.
“Orang tua boleh membeli di luar sekolah, tidak ada paksaan sama sekali. Sekolah tetap menyediakan seragam melalui koperasi, tetapi sifatnya hanya sebagai opsi, bukan keharusan,” tegasnya.
Ketua Panitia SPMB SMPN 15 Mataram, I Made Yoga Mayartha membenarkan bahwa sekolah hanya memfasilitasi penjualan seragam khas dan olahraga. Ia juga menyatakan, pihak sekolah siap membantu siswa kurang mampu dengan berkoordinasi bersama alumni.
“Kami tidak ada paksaan untuk membeli di sekolah. Untuk murid yang kurang mampu, kami akan fasilitasi dengan mencari baju yang masih layak pakai,” ujarnya.
Melalui kebijakan ini, Pemerintah Kota Mataram berharap tidak ada lagi siswa yang kesulitan mendapatkan seragam sekolah karena keterbatasan ekonomi. (*)