Mataram (NTBSatu) – Pemkot Mataram resmi mengajukan permintaan extra droping elpiji (LPG) 3 kilogram ke Pertamina, menyusul lonjakan permintaan dan kekhawatiran akan kelangkaan pasca Iduladha.
Plt Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram, Lalu Martawang mengatakan, lonjakan konsumsi terjadi karena meningkatnya aktivitas rumah tangga dan pelaku usaha kecil.
“Saya sudah tandatangani permintaan tambahan elpiji di salah satu pangkalan. Harapannya ini bisa stabilkan suplai dan tekan harga agar tak melonjak,” ujarnya, Jumat, 13 Mei 2025.
Pemantauan distribusi terus pihaknya lakukan hingga ke agen dan pangkalan untuk mencegah penimbunan dan jual mahal.
Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji 3 kilogram ditetapkan Rp18 ribu, namun di lapangan ditemukan harga hingga Rp25 ribu.
“Jangan jadikan ini momen aji mumpung. Kami minta semua patuhi HET,” tegas Martawang.
Ia juga mengingatkan, pelanggaran bisa ditindak tegas, bahkan dilaporkan ke polisi. “Kalau meresahkan masyarakat, pemerintah bisa turun langsung dan bertindak,” tegasnya.
Sementara Kepala Bidang Bapokting Dinas Perdagangan Kota Mataram, Sri Wahyunida menjelaskan, distribusi sudah mulai berjalan dari agen ke pangkalan.
“PT Patra Niaga juga menyetujui ekstra dropping sebesar 75 persen dari kuota harian se-Pulau Lombok, mulai hari ini,” ujar Sri.
Dinas Perdagangan Kota Mataram mengambil langkah cepat ini untuk memastikan stok elpiji melon kembali stabil dan masyarakat tak panik, akibat kelangkaan maupun harga yang naik secara signifikan. (*)