Mataram (NTBSatu) – Proses pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di Aula Kantor Desa Sai, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima, pada Senin, 2 Juni 2025, berakhir ricuh.
Forum musyawarah yang awalnya dijadwalkan untuk memilih pengurus koperasi tersebut berubah menjadi ajang keributan, hingga menyebabkan kerusakan pada sejumlah fasilitas kantor desa.
Video rekaman kericuhan berdurasi belasan detik beredar luas di media sosial, khususnya Facebook.
Dalam video unggahan akun Facebook @TGuru Adly Merahputih, terlihat sejumlah peserta forum terlibat adu fisik. Suara pecahan kaca, benturan pintu, serta piring yang dilempar terdengar jelas.
Dalam video tersebut terlihat pula seorang anggota Bhabinkamtibmas turun tangan meredam kericuhan, saat pembentukan Koperasi Desa di Bima.
Video kericuhan saat pembentukan Koperasi Desa di Bima menuai beragam reaksi warganet, banyak di antaranya menyayangkan aksi anarkis yang terjadi.
“Mau segala sesuatu kok mesti ribut, apakah tidak ada cara yang lebih baik dan bijak. Bentuk koperasi aja ribut, gimana yang lebih besar,” tulis akun @Batara Jiwa.
Akun Facebook @Mhet Gym juga turut menambahkan dengan memberikan saran. “Sebaiknya jangan anarkis, yang bijak saudara, sabar. Merusak fasilitas negara kena pasal perusakan, lebih baik bersabar saudara,” tulisnya.
Kronologis Kericuhan
Pendamping Desa Kecamatan Soromandi, Atis Ika Ernawati, membenarkan insiden perusakan yang terjadi di Kantor Desa Sai, Kecamatan Soromandi.
“Benar ada kericuhan hingga pengerusakan fasilitas. Tiba-tiba piring melayang, banting kursi dan beberapa jendela pecah dipukul dan dilempar dari luar,” jelas Atis.
Menurutnya, kericuhan terjadi saat proses pengusulan calon pengurus dan pengawas Koperasi Desa Merah Putih. Penyebabnya, pimpinan sidang langsung memanggil 13 orang calon ke depan forum tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan peserta lainnya.
Sejumlah peserta yang menolak keputusan pimpinan sidang menyampaikan keberatan, namun sanggahan mereka terkesan diabaikan. Sehingga, proses pembentukan Koperasi Desa Merah Putih tetap berlanjut.
“Nah, dari situ mulai memanas. Tiba-tiba peserta mengamuk hingga saling dorong dan baku hantam dengan pimpinan sidang. Kemudian berlanjut pengerusakan fasilitas kantor,” ucapnya
Beberapa fasilitas kantor desa mengalami kerusakan, termasuk kursi, jendela, dan peralatan lainnya. Akibat insiden ini, rapat pembentukan pengurus Koperasi Desa Merah Putih ditunda hingga Rabu, 5 Juni 2025
Pihak desa telah berkoordinasi dengan Polsek Soromandi dan Danramil untuk memastikan pengamanan ketat saat rapat lanjutan nanti. Rencananya, kegiatan juga akan dihadiri oleh Dinas Koperasi dan tenaga ahli pendamping desa.
“Semuanya sudah kami koordinasikan, semoga kegiatan besok berjalan lancar,” ungkapnya
Kapolsek Soromandi, IPDA M. Saleh menyayangkan kericuhan yang terjadi. Ia menegaskan akan memperketat pengamanan pada pertemuan selanjutnya.
“Nanti kami akan kawal lebih ketat,” tegasnya. (*)