Mataram (NTBSatu) – Sebanyak 424 calon mahasiswa baru STKIP Taman Siswa Bima tampak antusias, mengikuti tes seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Gelombang I Tahun Akademik 2025/2026, Sabtu, 31 Mei 2025.
Kegiatan berlangsung serentak di dua lokasi, rinciannya 305 perserta di Kampus 1 dan 119 peserta di Kampus 2.
Tes seleksi meliputi Computer-Based Test (CBT) dan wawancara. Serta, tes fisik khusus untuk calon mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR).
Format CBT dilaksanakan menggunakan laboratorium komputer dan juga perangkat Android pribadi. Tujuannya sebagai langkah inovatif untuk memberi kenyamanan dan aksesibilitas kepada peserta.
Ketua Panitia PMB, Dr. Mariamah, M.Pd., mengungkapkan, lonjakan jumlah peserta seleksi ini sangat mengejutkan. Mengingat grafik pendaftaran sempat landai sejak pembukaan pada Februari lalu. Namun, memasuki bulan Mei, tren pendaftar justru melonjak tajam.
“Saya pikir, ini adalah bentuk apresiasi dan kepercayaan publik terhadap STKIP Taman Siswa Bima. Sebagai kampus keguruan, kami mendapatkan tempat tersendiri di hati masyarakat,” jelasnya.
Ia menambahkan, seleksi tahun ini tidak hanya menguji kemampuan akademik, tetapi juga menggali aspek personal calon mahasiswa.
“Melalui wawancara, kami memetakan minat, keseriusan belajar, hingga kesiapan finansial. Semua ini penting agar mahasiswa siap menjalani proses pendidikan yang berkualitas sejak awal,” tegasnya.
Buka Pendaftaran Gelombang II

Saat ini, panitia telah membuka pendaftaran Gelombang II dan akan dilanjutkan dengan Gelombang III sesuai jadwal.
Namun demikian, Mariamah menegaskan bahwa hanya peserta yang memenuhi standar kelulusan yang akan kampus terima sebagai mahasiswa baru.
“Seleksi kami ketat dan berbasis standar akademik serta karakter. Ini bentuk keseriusan kami mencetak calon guru profesional,” imbuhnya.
Sebagai respons terhadap peningkatan minat ini, STKIP Taman Siswa Bima tengah melakukan perluasan fasilitas pembelajaran.
Pembangunan gedung baru tengah berlangsung baik di Kampus 1 maupun Kampus 2, mencakup ruang kuliah, laboratorium microteaching, hingga ruang multimedia.
Fasilitas tersebut dirancang untuk mendukung perkuliahan hybrid yang terintegrasi dengan kampus mitra luar negeri, sebagai bagian dari transformasi pendidikan tinggi di era digital. (*)