Mataram (NTBSatu) – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) akhirnya merealisasikan peluncuran Program Kartu KSB Maju, Selasa, 20 Mei 2025. Acara peluncuran berlangsung di Lapangan Gedung Graha Fitrah, Kantor Bupati, Komplek Perkantoran Kemutar Telu Center (KTC), Kota Taliwang.
Program Kartu KSB Maju ini merupakan sebuah terobosan berbasis digital yang mengintegrasikan berbagai layanan. Di antaranya, bantuan sosial, pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi dalam satu kartu.
Bupati Sumbawa Barat, H. Amar Nurmansyah, ST., M.Si., menyampaikan, Kartu KSB Maju merupakan hasil dari proses panjang pembenahan sistem layanan bantuan yang lebih transparan, tepat sasaran, dan efisien.
Kartu ini dirancang tidak hanya sebagai alat administrasi, tetapi sebagai alat eksekusi dan kontrol program pemerintah.
Di bidang pendidikan, katanya, program ini memungkinkan proses pencairan bantuan pendidikan berjalan otomatis dan lebih cepat.
Setelah siswa dinyatakan diterima di sekolah, baik tingkat PAUD, SD, SMP, SMA, maupun pondok pesantren, orang tua hanya perlu menunjukkan Kartu KSB Maju atau Kartu Keluarga saat pendaftaran ulang.
“Dana bantuan akan langsung masuk ke rekening yang telah disiapkan atas nama kepala keluarga. Bahkan untuk mahasiswa, tinggal melapor ke operator program di Dinas Pendidikan. Semua kepala keluarga penerima bantuan kini memiliki rekening di Bank NTB Syariah. Ini semua terintegrasi,” jelasnya.
Terinspirasi Kisah Warga
Amar juga mengangkat contoh nyata yang menyentuh publik, yakni kejadian warga KSB yang meninggal dunia di RSUP Mataram. Keluarga almarhum yang sudah dalam kondisi duka, ternyata masih harus menghadapi beban biaya ambulans hingga Rp3juta.
“Keluarga sudah berduka, harus bayar pula biaya ambulans. Bisa dibayangkan bagaimana perasaan mereka?. Maka kami segera mengambil tindakan. Biaya kami tanggung, jenazah dipulangkan tanpa biaya sepeser pun,” tegasnya.
Selain itu, program Kartu KSB Maju juga menghadirkan model pelayanan kesehatan yang proaktif dan berbasis Puskesmas. Warga cukup menghubungi nomor layanan darurat, tim medis lengkap dengan ambulans akan langsung datang ke rumah.
“Kalau ada warga yang sakit, tinggal telepon nomor layanan yang tersedia. Tidak perlu lagi repot datang ke Puskesmas. Dokter dan ambulans yang akan datang langsung ke rumah,” ucapnya.
Di sektor sosial, Kartu KSB Maju memberikan insentif bulanan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang selama ini belum terjamah secara optimal. Di antaranya, guru ngaji, hukum masjid, marbot, lansia, penyandang disabilitas. Serta, anak yatim piatu (menerima bantuan Rp500.000 per anak per bulan) dan FM332 (Forum Masyarakat Miskin dan Rentan).
“Ini bukan sekadar kartu biasa. Ini adalah alat eksekusi yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tambah Amar.
Fungsi Pengawasan dan Monitoring
Selain sebagai alat eksekusi, Kartu KSB Maju juga memegang fungsi pengawasan (kontrol) dan monitoring berbasis data. Seluruh bantuan harus tercatat dan di-input oleh setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ke dalam sistem aplikasi KSB Maju.
“Setiap bantuan yang diberikan harus dievaluasi efektivitasnya. Jangan sampai kita bantu nelayan dengan sampan dan alat tangkap, tapi hasil tangkapannya tetap lima kilogram. Maka itu artinya bantuan tidak efektif. Harus kita evaluasi dan ganti bentuk bantuannya agar lebih tepat guna,” ujarnya.
Data ini juga menjadi bank data terintegrasi yang memastikan tidak ada lagi bantuan ganda. Serta, menjadi dasar pengambilan kebijakan bantuan tahun-tahun berikutnya.
Bupati Amar juga menyampaikan, Bank Indonesia telah menyetujui penggunaan Kartu KSB Maju sebagai kartu ATM.
Dengan demikian, Pemda KSB menjadi satu-satunya pemerintah daerah di Indonesia yang menggabungkan fungsi layanan dan transaksi perbankan dalam satu kartu program bantuan.
“Digitalisasi ini menjadi terobosan penting untuk mempermudah birokrasi, mempercepat penyaluran, dan memperkuat akuntabilitas layanan,” tegasnya.
Untuk tahap awal, Kartu KSB Maju akan berfokus pada tujuh sektor program unggulan. Namun, Bupati menyampaikan komitmennya untuk terus mengembangkan fitur dan cakupan program sesuai kebutuhan masyarakat.
“InsyaAllah, hari ini kita mulai dengan tujuh program. Ke depan, program ini akan terus berkembang sesuai dengan dinamika masyarakat dan kemampuan fiskal daerah,” tutupnya.
Turut hadir pada kegiatan ini Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), termasuk Kajari, Kapolres, Dandim 1628/Sumbawa Barat, Ketua DPRD. Kemudian, tokoh penting lainnya seperti Mantan Bupati KSB, Dr. H. W. Musyafirin, MM., Plt. Direktur Utama Bank NTB Syariah, Kepala Kemenag, Ketua Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama Sumbawa Barat. (*)