Kota Mataram

Dukung Asta Cita Prabowo, Pemkot Mataram Kembangkan Sekolah Berbasis Karakter

Mataram (NTBSatu)Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram mencanangkan program penguatan karakter dan kapasitas mental siswa yang selaras dengan visi nasional Asta Cita.

Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana menyampaikan, program ini merupakan bagian dari upaya strategis membentuk generasi muda yang tangguh secara mental, berintegritas, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

“Pendidikan tidak hanya berorientasi pada aspek akademik, tapi juga pada pembentukan karakter dan mentalitas generasi penerus bangsa,” ujar Mohan, Jumat, 2 Mei 2025.

Sebagai bagian dari implementasi program, Pemkot Mataram akan membuka dua sekolah percontohan yang fokus pada pembangunan karakter.

Kedua sekolah ini akan dijadikan sebagai pilot project untuk mengembangkan pendekatan pendidikan berbasis nilai dan etika.

IKLAN

“Dua sekolah telah kami tetapkan sebagai model. Nanti Dinas Pendidikan yang akan menentukan,” jelas Mohan.

Selain itu, pemerintah kota juga mendorong kebijakan penertiban kegiatan perpisahan sekolah yang dilakukan di luar lingkungan pendidikan dan berpotensi membebani orang tua siswa.

Menurut Mohan, hal ini penting agar pendidikan tetap inklusif dan tidak menimbulkan kesenjangan sosial.

“Sekolah bukan tempat untuk menunjukkan status sosial. Kegiatan perpisahan harus bersifat edukatif dan tidak menjadi beban finansial bagi wali murid,” tegasnya.

Langkah lain yang Pemkot ambil adalah penguatan semangat kebangsaan melalui pengumandangan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” di sekolah-sekolah secara rutin.

“Nasionalisme perlu kita tanamkan sejak dini, tidak hanya sebagai pengetahuan, tetapi sebagai sikap hidup,” tambahnya.

Data Pendidikan Kota Mataram

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) NTB per Juni 2024, tingkat pendidikan di Kota Mataram menunjukkan capaian yang cukup baik.

Rata-rata Lama Sekolah (RLS) penduduk usia 25 tahun ke atas tercatat sebesar 9,54 tahun, lebih tinggi daripada rata-rata Provinsi NTB yang hanya 7,38 tahun.

Sementara itu, persentase penduduk Mataram yang menempuh pendidikan hingga jenjang SMA ke atas mencapai 57,33 persen.

Namun demikian, masih terdapat kesenjangan berdasarkan jenis kelamin. Di mana 57,33 persen laki-laki telah menempuh pendidikan SMA ke atas, dibandingkan dengan 43,18 persen perempuan.

Menanggapi data tersebut, Wali Kota menekankan pentingnya pemerataan akses pendidikan.

“Kita akan terus mendorong agar tidak ada lagi perbedaan akses antara laki-laki dan perempuan dalam dunia pendidikan. Setiap anak berhak untuk maju,” pungkasnya. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button