Mataram (NTBSatu) – Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana secara resmi meletakkan batu pertama pembangunan Kantor Baru Wali Kota, Rabu, 30 April 2025. Kantor baru tersebut berlokasi di Jalan Gajah Mada, Jempong, Kecamatan Sekarbela.
Proyek ini menandai langkah besar Pemkot Mataram dalam meningkatkan kualitas layanan publik, melalui infrastruktur yang lebih respresentatif dan modern.
Mohan menegaskan, pembangunan ini bukan sekadar proyek fisik tetapi simbol pijakan baru dalam pelayanan publik.
“Ini bukan hanya soal material, tapi makna lebih dalam. Gedung ini akan menjadi simbol pelayanan publik yang baik dan maksimal untuk warga Kota Mataram,” ujarnya.
Mohan berharap, Kantor Baru Wali Kota Mataram ini dapat menjadi kebanggaan masyarakat. Serta, mendorong kemajuan kawasan selatan kota dan menarik investasi baru.
Sebagai informasi, pembangunan ini telah dirintis sejak 2018 melalui proses pembebasan lahan. Menempati lahan seluas 3,5 hektare, kantor ini akan dibangun secara terintegrasi dengan gedung-gedung yang telah ada. Sehingga pemanfaatan lahan bisa lebih efektif.
Tahap Pertama Anggaran Rp60 Miliar
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram, Lale Widiahning menjelaskan, pada tahap pertama tahun ini, Pemkot Mataram mengalokasikan anggaran sebesar Rp60 miliar dari APBD.
Dari jumlah tersebut, Rp58 miliar untuk pekerjaan fisik. Sementara, Rp1,8 miliar untuk kegiatan konsultasi dan pengawasan proyek.
Pekerjaan tahap awal mencakup pembangunan struktur dasar seperti fondasi, tiang panjang, sloof beton, dan beberapa kolom utama.
“Kalaupun anggaran tahap pertama habis, pembangunan tetap akan berlanjut. Karena proyek ini menggunakan sistem multi years,” kata Lale.
Arsitektur Lokal, Modern, dan Tanggap Bencana
Rancangan Kantor Baru Wali Kota Mataram ini menggabungkan unsur kebudayaan lokal, arsitektur modern, dan prinsip ramah lingkungan. Desainnya mengedepankan ketangguhan terhadap bencana, serta inklusivitas bagi seluruh masyarakat.
“Kami ingin kantor ini tidak hanya megah, tapi juga fungsional, aman, dan mencerminkan identitas budaya Mataram,” ujar Mohan.
Proyek ini ditargetkan rampung sepenuhnya pada tahun 2027, dengan total anggaran mencapai Rp250 miliar. (*)