Mataram (NTBSatu) – STKIP Taman Siswa (Tamsis) Bima, kembali menggelar workshop penyusunan proposal hibah Kemendiktisaintek 2025. Kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang diharapkan mampu meningkatkan jumlah proposal hibah yang lolos pendanaan.
Ketua LPPM Tamsis Bima, Dr. Nanang Diana, M.Pd., menyebutkan, pada tahun 2024 terdapat 17 proposal yang berhasil lolos. Rinciannya, 10 proposal penelitian dosen pemula, 2 proposal penelitian fundamental, dan 5 proposal pengabdian kepada masyarakat.
Pihaknya juga konsisten melibatkan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Bima dan Dompu.
“Peserta yang hadir hari ini berasal dari Universitas Nggusu Waru (UNSWA) dan Universitas Muhammadiyah (UM) Bima. Ia berharap jumlah proposal yang lolos dapat meningkat tahun ini,” ungkapnya saat memberikan laporan kegiatan di Gedung Beradab Tamsis, Kamis, 27 Maret 2025.
Apresiasi Kampus
Sementara itu Ketua Tamsis Bima, Dr. H. Ibnu Khaldun Sudirman, M.Si., yang hadir secara daring menyoroti semangat akademisi mengikuti workshop meskipun H-3 Idulfitri.
Ia memberikan apresiasi kepada peserta yang tetap menjaga semangat dalam pengembangan karier. Serta, akademisi senior seperti Prof. Sutarto yang tetap aktif mendampingi kegiatan akademik di Bima dan Dompu.
Selain itu, ia juga mengungkapkan kebijakan terbaru LPPM terkait penghargaan bagi dosen berdasarkan kategori tertentu. Termasuk penyusunan skema hibah internal yang sedang dalam tahap perumusan.
Kebijakan ini termasuk dukungan pendanaan publikasi untuk jurnal terindeks Scopus dan Sinta 1–3. “Saya mengikuti kebijakan pemerintah dalam menaikkan anggaran penelitian, pengabdian, dan publikasi. Apakah akan direalisasikan tahun depan atau 2025, kita tunggu saja,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia juga menekankan pentingnya peningkatan jumlah dosen bergelar doktor yang saat ini baru mencapai 30 persen di STKIP Taman Siswa Bima.
Dalam kesempatan yang sama, pemateri workshop, Prof. Dr. Sutarto, M.Pd., menyampaikan apresiasi kepada Dr. H. Ibnu Khaldun Sudirman, M.Si., yang merupakan rekannya sesama alumni pecinta alam IKIP Mataram (kini Universitas Mandalika/Undikma).
Ia juga menuturkan perjalanannya dalam membangun rumah pendidikan, yang berawal dari jenjang TK dan berharap dapat terus berkembang hingga perguruan tinggi.
Harapannya, workshop ini mampu mendorong dosen untuk lebih aktif dalam menyusun proposal hibah, meningkatkan kualitas penelitian. Serta berkontribusi bagi kemajuan pendidikan di Indonesia. (*)
