
Mataram (NTBSatu) – Kota Mataram kembali bersiap menyambut Parade Ogoh-Ogoh, sebuah tradisi yang selalu dinanti oleh umat Hindu menjelang Hari Raya Nyepi.
Parade ogoh-ogoh di Mataram jadwalnya berlangsung pada Jumat, 28 Maret 2025 dengan konsep yang lebih harmonis. Tujuannya agar tidak mengganggu ibadah umat Islam yang menjalankan Ramadan.
Pemerintah Kota Mataram pun telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor: 100.3.4.3/1121/SETDA/II/2025 tentang Pelaksanaan Kegiatan di Bulan Suci Ramadan, Hari Raya Idul Fitri, Lebaran Ketupat Tahun 1446 H, serta Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947.
Asisten I Pemkot Mataram, Lalu Martawang menegaskan, toleransi menjadi prinsip utama dalam pelaksanaan kegiatan keagamaan di kota ini.
“Kita sudah memiliki kesepahaman bersama. Begitu pula saat umat Hindu menjalankan Tapa Brata, maka rute dan lokasi pawai obor Idul Fitri juga akan kita sesuaikan,” ujarnya.
Sebagai bentuk penyesuaian, parade ogoh-ogoh tahun ini akan berjalan dengan beberapa aturan. Seperti tanpa pemukulan gendang, tidak menggunakan sound system, serta larangan membawa dan menarik ogoh-ogoh dengan gir.
Aturan Pelaksanaan Parade Ogoh-Ogoh
Pemkot Mataram telah menggelar pertemuan bersama Aliansi Pemuda Hindu dan Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Mataram untuk menyelaraskan kegiatan keagamaan agar berjalan dengan damai dan penuh toleransi.
“Kepastian sudah ada, umat Hindu akan menggelar parade ogoh-ogoh pada tanggal 28 Maret. Namun, yang terpenting adalah semangat menjaga kebersamaan dan toleransi antarumat beragama di Kota Mataram,” tambah Martawang.
Berikut ini penyesuaian dalam hal waktu, jumlah peserta, dan ukuran ogoh-ogoh, antara lain:
- Pawai berlangsung dari pukul 09.00 hingga 16.00 Wita.
- Ogoh-ogoh tidak boleh melebihi tinggi 4 meter, agar tidak mengganggu infrastruktur seperti kabel listrik dan komunikasi.
- Peserta pawai harus berasal dari wilayah administratif Kota Mataram.
- Perang Api harus selesai sebelum pukul 17.30 Wita.
- Dilarang membawa senjata tajam, petasan, minuman keras, dan benda berbahaya lainnya.
- Sekolah tidak diperbolehkan mengeluarkan ogoh-ogoh untuk pawai.
Selain itu, Pemkot mengimbau panitia untuk terus berkoordinasi dengan aparat setempat, termasuk RT, kepala lingkungan, lurah, camat, kepolisian, serta kelompok pengamanan masyarakat agar perayaan ini berlangsung aman dan lancar. (*)