Mataram (NTBSatu) – Polisi masih menyelidiki kasus pria inisial R di Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, yang dianiaya iparnya gegara mendebatkan Badai NTB, Sabtu, 1 Februari 2025.
Kapolsek Donggo, Iptu Nazaruddin menyampaikan, belum ada penetapan tersangka atas insiden ini. Saat ini, polisi dalam melakukan pemeriksaan terhadap dua orang saksi yang diduga melihat kejadian tersebut.
“Sedang kita lakukan pemeriksaan saksi. Jumlahnya (saksi, red) dua orang,” kata Iptu Nazaruddin kepada NTBSatu, pagi ini Senin, 3 Februari 2025.
Kondisi korban saat ini, lanjut Kapolsek, dalam keadaan baik-baik saja. Posisinya sekarang sudah balik dari Puskesmas Donggo dan melakukan pemulihan di rumahnya.
“Korban hanya di Puskemas, setelah melakukan perawatan langsung balik ke rumahnya,” ujarnya.
Gegara Debat soal Badai NTB
Pada pemberitaan sebelumnya, seorang pria di Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, inisial R harus dilarikan ke rumah sakit. Ia mengalami luka-luka akibat mendapat penganiayaan dari iparnya sendiri.
Kapolsek Donggo, Iptu Nazaruddin menjelaskan, korban mengalami luka robek serius dan mengeluarkan darah. Sehingga, mengalami kurang lebih sebanyak delapan jahitan.
Iptu Nazaruddin menceritakan, kejadian ini bermula saat R dan terduga pelaku inisial A (42) duduk di sebuah kios bersama beberapa orang lainnya, pada Sabtu, 1 Februari 2025.
Pada kesempatan itu, mereka membahas Badai NTB alias Uswatun Hasanah. Perempuan yang belakangan viral di sosial media, karena gebrakannya membongkar orang-orang yang diduga bandar narkoba.
“Jadi, mereka membahas tentang Badai NTB yang viral tentang maraknya peredaran narkoba di Pulau Sumbawa,” jelas Iptu Nazaruddin, kemarin.
Dalam perdebatan itu, antara korban dan terduga pelaku terjadi silang pendapat. Terduga mengatakan, gebrakan Badai NTB yang ia unggah di sosial media tidak benar.
Sementara korban membantah, dengan melontarkan kalimat ajakan kepada rekannya yang lain untuk tidak mendengar perkataan terduga pelaku.
“Jangan dengar dia (A) ngomong’,” ujar Nazaruddin meneruskan perkataan korban.
Tak terima dengan ucapan korban, terduga pelaku pun melempar iparnya menggunakan tempat sampah. Korban sempat ingin membalas perbuatan A dengan mencari parang di dalam kios. Namun, senjata tajam tak ia temukan.
“Korban yang belum sempat dapat parang kemudian berbalik badan. Terduga pelaku tiba-tiba langsung mengambil batu yang ada di samping tempatnya duduk dan memukul bagian belakang kepala korban,” bebernya.
Kapolsek menyebut, pasca kejadian kondisi masyarakat kondusif. Termasuk keluarga dari kedua belah pihak. Nazaruddin menegaskan ini murni kesalahpahaman. Bukan persoalan pribadi.
“Sudah kami amankan. Alhamdulillah kondusif,” tutupnya. (*)