Mataram (NTBSatu) – Evaluasi kinerja triwulan II Pj Gubernur NTB, Hassanudin, selesai. Hasilnya, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberikan sejumlah catatan. Salah satu Kemendagri sorot adalah kinerja PT Gerbang NTB Emas (GNE).
Asisten II Setda Provinsi NTB, Fathul Gani menyampaikan, hasil audit PT GNE oleh Inspektorat NTB menujukkan adanya indikasi penurunan kinerja. Hal ini juga menjadi perhatian Kemendagri.
“Yang menjadi atensi kita adalah PT GNE, hasil audit kinerjanya sudah turun dan ada indikasi penurunan,” kata Gani, Senin, 13 Januari 2025.
Menyinggung apakah akan pembubaran setelah menjadi atensi Kemendagri, Gani tak menyimpulkan demikian.
Menurut mantan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB ini, keputusan pembubaran semacam itu tidak bisa terburu-buru. Ada sejumlah kriteria dan pertimbangan yang harus terpenuhi sebelum membubarkan sebuah badan usaha.
“Belum ada opsi (pembubaran, red), kita fokus memperbaiki kinerja dulu. Sebab di sana ada SDM dan aset daerah yang harus kita kelola juga,” ujarnya.
Kontribusi PT GNE untuk daerah, lanjut Gani, belum dapat disimpulkan secara pasti. Menyusul laporan akhir tahun akan rilis pertengahan Januari mendatang. “Penyertaan modal senilai Rp100 miliar yang telah disepakati pun masih bergantung pada kemampuan daerah serta hasil evaluasi kinerja perusahaan,” terangnya.
Untuk memperbaiki kinerja, Pemprov NTB mendorong PT GNE untuk menghadirkan inovasi dan memperluas kerja sama. Salah satu langkah yang pemerintah usulkan adalah memanfaatkan bahan limbah plastik untuk produksi batako. Serta, menjalin kemitraan dengan petani dan Bulog untuk meningkatkan serapan jagung dan gabah.
“Prinsipnya adalah tidak mengambil alih pekerjaan masyarakat, melainkan menjadi perpanjangan tangan untuk mendukung kebutuhan yang belum terjangkau,” pungkas Gani. (*)