Jakarta (NTBSatu) – Presiden Ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) merespons santai sejumlah elemen masyarakat sipil yang melaporkannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sebagai informasi, Ssjumlah akademisi dan aktivis yang tergabung dalam Nurani ’98 kembali mendatangi Gedung Merah Putih KPK, pada Selasa, 7 Januari 2025.
Mereka meminta KPK menindaklanjuti laporan yang sebelumnya disampaikan pada 2022 dan 2024. Laporan tersebut terkait dugaan korupsi, kolusi, nepotisme. Serta, pencucian uang oleh Presiden Joko Widodo dan keluarganya.
Menanggapi laporan tersebut, Jokowi mempersilahkan siapa saja yang ingin melaporkannya.
“Ya enggak apa-apa, kan boleh-boleh saja siapa pun,” ujar Jokowi kepada awak media di Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu, 8 Januari 2025, mengutip dari Kompas.com
Mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta juga itu mengaku sudah sering dilaporkan ke KPK. “Ya dilaporkan ke KPK, enggak sekali dua kali,” ucap Jokowi sambil tertawa.
Dalam laporan tersebut, rombongan Nurani ’98 membawa sejumlah berkas dan data temuan baru. Termasuk laporan dari Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP), yang menyebut Jokowi sebagai salah satu pemimpin terkorup di dunia.
Mengenai dugaan pengalihan isu terkait laporan OCCRP dengan kasus Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto di KPK, Jokowi enggan berkomentar lebih jauh.
“Namanya isu aja, kenapa harus ditanggapi. Kan sudah ada kualifikasi yang jelas dari OCCRP, klarifikasinya sudah jelas,” tegasnya. (*)