Mataram (NTBSatu) – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTB, kembali menegaskan kesiapannya menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) NTB-NTT Tahun 2028.
Ketua KONI NTB, H. Mori Hanafi, mengaku optimis akan kemampuan NTB dalam menggelar event olahraga empat tahunan ini. Dari sisi kesiapan sarana dan prasarana seperti venue dan unsur pendukung lainnya, sudah mencapai 30 persen. Jauh lebih siap daripada NTT.
“Sekarang persiapan kita sudah 30 persen. Sementara waktu tersisa masih beberapa tahun lagi. Jadi kita tegaskan, NTB sudah sangat siap menyambut event ini,” tegas Mori dalam sesi konferensi pers di Sekretariat KONI NTB, Selasa, 7 Januari 2025.
Anggota DPR RI ini menjelaskan, terdapat beberapa venue yang sebenarnya sudah siap digunakan beberapa cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan di NTB.
Salah satunya venue yang berada di area Sirkuit Mandalika. Di lokasi tersebut, kata Mori, terdapat beberapa venue yang sudah siap untuk mempertandingkan tiga cabor. Seperti Bermotor, Marathon, dan Skateboard.
Selain di Sirkuit Mandalika, Provinsi NTB akan memanfaatkan beberapa bangunan yang sudah ada untuk venue. Seperti penggunaan Auditorium Universitas Mataram untuk mempertandingkan cabor muaythai.
Kemudian Auditorium Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram untuk cabor karate. Juga menggunakan ballroom Hotel Lombok Raya untuk cabor sport dance dan esport. Serta, menggunakan beberapa bangunan lainnya seperti Teras Udayana dan Gedung Hakka Lombok Barat.
“Semua sudah mendapat izin dari pihak pengelola. Bahkan, dari pusat juga sudah melakukan visit terhadap bangunan yang menjadi venue tersebut,” jelas Mori.
Selain itu, terdapat beberapa venue yang memang harus direnovasi. Di antaranya Stadion 17 Desember atau Gedung Olahraga (Gor) Turida.
Gor Turide akan digunakan untuk cabor atletik juga sebagai acara penutupan pelaksanaan PON tersebut.
“Renovasi Gor Turide memakan biaya sekitar Rp500 miliar hingga Rp1 triliun,” kata Mori.
Selain Gor Turide, Stadion Pragas Sumbawa juga bakal pihaknya lakukan renovasi ringan. Stadion ini rencananya untuk cabor panahan.
“Sementara di Bima kami berencana membangun stadion baru untuk volly indoor. Pembangunan venue ini memakan anggaran sekitar Rp200 miliar,” terangnya.