Mataram (NTBSatu) – Kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat Desa (KKN PMD) Universitas Mataram (Unram) di Desa Kuranji, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat menggelar sosialisasi zero waste, Kamis, 2 Januari 2025.
Sosialisasi yang bertemakan “Satu Sampah, Seribu Dampak, Mari Kelola dengan Bijak” ini, bertujuan mengurangi dampak negatif sampah di desa tersebut. Mereka mengajak masyarakat untuk memahami betapa pentingnya pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Kantor Desa Kuranji tersebut, tampak hadir dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Lombok Barat sebagai pemateri. Serta, seluruh jajaran aparatur desa, Kepala Desa, Badan Permusyawaratan Desa, Kepala Dusun, RT, RW, Karang Taruna, dan masyarakat umum Desa Kuranji.
Ketua KKN PMD Unram Desa Kuranji 2024-2025, Aris Munandar mengatakan, kegiatan sosialisasi ini merupakan bagian dari program kerjanya untuk membantu mengatasi permasalahan lingkungan. Terutama terkait dengan sampah.
“Tema yang kami angkat dalam kegiatan ini adalah “Satu Sampah, Seribu Dampak, Mari Kelola Dengan Bijak.” Tema ini kami pilih, karena kami ingin mengajak seluruh masyarakat Desa Kuranji untuk lebih peduli terhadap pengelolaan sampah yang benar. Serta menyadari, setiap sampah yang dibuang sembarangan dapat membawa dampak yang besar. Tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga bagi kesehatan kita semua,” ungkapnya.
Harapannya, melalui kegiatan sosialisasi ini masyarakat Desa Kuranji bisa mendapatkan pemahaman yang jelas tentang pentingnya memilah sampah sejak dari sumbernya. Kemudian, mengurangi penggunaan barang sekali pakai, serta memanfaatkan sampah untuk diolah kembali.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap orang yang hadir di sini hari ini dapat menjadi agen perubahan yang mengedukasi keluarga. Serta, lingkungan sekitarnya untuk mengurangi dampak buruk sampah,” harapnya.
Pemerintah Desa Beri Apresiasi
Sementara itu, Kepala Desa Kuranji, Jumawal mengapresiasi inisiatif mahasiswa yang melakukan pengabdian dengan membawa program-program yang bermanfaat.
Terlebih, program zero waste ini adalah langkah maju yang sangat relevan dengan kondisi sekarang. Program ini tidak hanya bermanfaat untuk mengurangi sampah, tetapi juga untuk menciptakan pola hidup yang lebih ramah lingkungan.
“Saya mengajak seluruh elemen masyarakat. Mulai dari perangkat desa, tokoh masyarakat, hingga generasi muda untuk bersama-sama mendukung dan mengimplementasikan program zero waste ini,” ajaknya.
Sebagai pemerintah desa, pihaknya siap memberikan dukungan penuh agar program ini berjalan dengan baik. “Marilah kita bersama-sama menjaga kebersihan desa kita, mengurangi sampah, dan berusaha untuk tidak membuang sampah sembarangan. Ini adalah tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.
Materi Sosialisasi Zero Waste
Selanjutnya, penyampaian materi sosialisasi zero waste dari DLHK Lombok Barat oleh Fungsional Penyehatan Lingkungan, Artiman, SE.
Dalam materinya, ia menyampaikan, bahwa zero waste bukan hanya sekadar mengurangi jumlah sampah. Tetapi, lebih pada perubahan paradigma dalam cara memandang sampah.
“Zero waste melibatkan tiga prinsip utama, yaitu pengurangan (reduce), pemanfaatan ulang (reuse), dan daur ulang (recyle),” jelasnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya pengelolaan sampah yang tepat, mengingat dampak negatif sampah terhadap lingkungan yang semakin besar.
“Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan pencemaran tanah, air, dan udara, serta berdampak pada kesehatan masyarakat. Dengan pendekatan zero waste, diharapkan dapat mengurangi dampak-dampak buruk ini,” ujarnya.
Selain itu, ia menekankan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat. Harapannya, masyarakat bisa berperan aktif dalam memilah sampah di rumah, mengurangi penggunaan plastik. Serta mendukung program-program pemerintah untuk mengurangi volume sampah.
“Dengan memulai dari diri sendiri dan keluarga, kita bisa menciptakan perubahan besar bagi lingkungan sekitar kita. Kami berharap, program zero waste di Desa Kuranji ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lainnya. Mari kita bersama-sama menjaga bumi kita, agar lingkungan tetap bersih, sehat, dan lestari untuk anak cucu kita,” tambahnya. (*)